Usia 25 Tahun sampai 35 Tahun Jadi Konsumen Potensial Pembeli Mobil

JAKARTA, KOMPAS.com - Gez Z alias masyarakat era milenial di rentang usia 25 tahun sampai 35 tahun dianggap sebagai target mayoritas dan dinilai sangat potensial, untuk dijadikan konsumen pembeli mobil baru.

Konsumen di rentang usia tersebut dinilai potensial, karena diprediksi akan menjadi golongan first car buyer terbaru yang bisa mendongkrak penjualan mobil dari tiap-tiap APM.

Harry Sendiko, Founder sekaligus CEO Marketplace Mobil Baru Galemoru menjelaskan, volume penjualan mobil terbanyak berdasarkan hitungan tahunan (YoY) memang sangat ditentukan oleh jumlah first car buyer dalam periode tersebut.

“Gen Z usia 25 tahun itu punya kapasitas berbelanja besar. Karena itu usia mulai bekerja, berpenghasilan. Buat pasar mobil, ini target konsumen yang gemuk (menjanjikan),” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, Kamis (7/12/2023)

Baca juga: Vespa Primavera Edisi Mickey Mouse Masuk Indonesia, Harga Rp 60,2 Juta

KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Daihatsu Ayla 1.2 di GIIAS 2023

Menimbang potensi pasarnya cukup besar, masing-masing produsen akan mendapati tantangan baru pula, yakni soal bagaimana cara membuat metode penjualan menjadi lebih menarik.

Menurut Harry, sikap pembelian konsumen sudah mulai bergeser dan cenderung menuntut kemudahan. Ada beberapa metode penjualan model lama yang tidak lagi menarik, karena terkesan merepotkan.

“Ketika jaman dulu orang mau beli mobil, harus survei ke masing-masing diler, terus komparasi sendiri, terus bandingkan harga, bandingkan leasing. Konsumen sekarang ini (Gen Z) pasti ogah begitu,” ucap pria yang pernah menjabat sebagai Komisaris PT Astra International Daihatsu itu.

Baca juga: Tol Cijago Seksi 3B Dibuka Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Dok. HPM Diler mobil bekas Honda yang berseritifikasi diresmikan di daerah Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat

Dia mengatakan, solusi terbaik untuk bisa memicu minat konsumen, adalah dengan cara mempermudah proses pembelian, dan melakukan simplifikasi di beberapa poin.

“Kalau soal mobil, yang skemanya menarik pun akan kalah dengan yang proses pembeliannya mudah. Intinya tidak merepotkan,” ucapnya.