Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Masuk Pasar EV Indonesia, BYD Sudah Hadir di 70 Negara

Kompas.com - 06/12/2023, 18:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Raksasa mobil listrik asal China, BYD bersiap memasuki pasar mobil listrik Indonesia. Lewat pengalaman di pasar China dan global, BYD optimistis dapat berbuat banyak di Tanah Air.

BYD bukan nama sembarangan di peta mobil listrik dunia. Sejak memutuskan setop produksi mobil berbahan bakar bensin pada 2022, penjualan BYD justru meningkat sebagai produsen mobil listrik.

Baca juga: Mobil Listrik Neta V Dapat Garansi Seumur Hidup

"Maret 2022 kami kami stop pengembangan dan produksi mobil ICE dan di tahun yang sama kami jadi pabrikan mobil listrik dengan penjualan 1,6 juta unit secara global," ungkap Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia kepada Kompas.com, belum lama ini.

Byd di japan mobility show Kompas.com/Nanda Byd di japan mobility show

Zhao mengatakan, jumlah tersebut diraih hanya untuk segmen mobil penumpang. BYD memang punya sampai belasan model, baik untuk mobil plug in hybrid atau mobil listrik bertenaga baterai (EV).

"Dengan jumlah 15 model hanya untuk mobil penumpang saja, untuk PHEV dan EV jumlah perbandingannya 50:50," ungkapnya.

Luther T Panjaitan, Kepala Marketing dan Komunikasi PT BYD Motor Indonesia, mengatakan, secara global saat ini BYD sudah masuk ke lebih dari 70 negara, enam benua, dan beroperasi di 400 kota seluruh dunia.

Baca juga: Bocoran Mobil Baru Honda yang Meluncur Besok

Taksi listrik Blue Bird, BYD e6 Kompas.com/Fathan Taksi listrik Blue Bird, BYD e6

Luther mengatakan, secara global pendapatan perusahaan juga terus meningkat. Berdasarkan data pada 2021 pendapatan tahunan (annual revenue) BYD pada 2021 berkisar 33,9 juta dollar dan pada 2022 menjadi 61,7 juta dollar AS atau meningkat 56 persen.

Bisa demikian sebab BYD pada dasarnya ialah perusahaan teknologi. Mobil listrik hanya salah satu produk yang dihasilkan perusahaan. Selain itu beda dengan yang lain BYD memproduksi baterai EV sendiri.

"Secara pendapatan kami oke, karena BYD juga merupakan salah satu produsen baterai terbesar kedua di dunia. Artinya EV saat ini masih dalam proses pengembangan dan cenderung loss, tapi BYD yang membuat baterai tetap oke," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau