JAKARTA, KOMPAS.com - Beda dari Xenia yang sudah berubah total, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) rupanya masih mempertahankan platfrom lawas untuk Terios yang bermain di segmen low sport utility vehicle (LSUV), alias SUV murah.
Meski sudah bersolek dan punya tampilan lebih segar, namun memang sentuhannya tidak signifikan. Perubahan pada sisi eksterior menonjol dari desain baru pada gril dan bumper depan.
Sentuhan bumper baru memang manjur membuat tampilannya lebih fresh. Apalagi untuk tipe tertinggi, yakni Terios Custom R AT MC, juga dilengkapi permainan lis merah yang berada tepat di atas gril minimalis dengan kelir hitam.
Tak ada lagi sentuhan kromium seperti model lawas. Ditambah dengan head lamp yang lebih tajam serta aksen smoked, membuat Terios facelift lebih modern.
Baca juga: Ragam Fitur Baru yang Jadi Modal Terios Facelift
Masuk ke kabin, jangan berharap banyak ada rombakan besar. Secara desain atau tatak letaknya masih sama saja seperti model sebelumnya.
Namun memang tetap ada sentuhan baru. Untuk versi tertinggi seluruh kabin dibalut warna hitam, sebagai tambahan dan pemanis, terdapat detail jahitan merah yang memberikan nuansa sporty.
Jok dilapis kombinasi sintetis dan fabric, sementara pada dasbor terdapat instrument panel soft pad yang semuanya didominasi warna hitam. Sayangnya, Daihatsu tak sekaligus menambah telescopic steering, padahal fitur yang satu ini cukup membantu kenyamanan pengendara.
Baca juga: Berjalan Dua Pekan, Wuling Kantongi Lebih dari 2.000 SPK BinguoEV
Bicara kelapangan juga tak berubah. Baik pada baris pertama dan kedua, untuk head room dan leg room masih nyaman untuk penumpang dewasa dengan tinggi badan 170 cm. Sayangnya tidak untuk baris terakhir alias ketiga.
Sementara untuk performa, karena tak mengalami revisi apapun juga masih sama. Kesan respons di putaran bawah, terutama ketika mulai berjalan masih sedikit lambat, beda halnya ketika menjajal Xenia yang sudah mengusung penggerak roda depan.
Mesin 2NR-VE Euro IV yang digunakan dengan kapasitas 1.496 cc, mampu mengantarkan tenaga sebesar 102,5 Tk dan torsi 136 Nm pada putaran 4.200 rpm.
Baca juga: Sampai 100.000 Km, Berapa Biaya Perawatan Terios Varian Tertinggi
Sementara untuk transmisi AT konvensional yang digunakan juga masih smooth untuk berkendara harian.
Soal suspensi, setelah menjajal beberapa hari memang terasa empuk. Meski mengejar kenyamanan, tapi di lain sisi sedikit membuat mobil terasa mengayun, terutama ketika berada di kecepatan tertentu dengan bobot penumpang yang minim.
Ubahan paling signifikan untuk Terios facelift adalah kehadiran beberapa fitur baru yang membuatnya sedikit naik kelas dari versi sebelumnya.
Daihatsu menambah kemewahan dengan head unit 7 inci smartphone connection Andorid Auto dan Apple CarPlay. Masih ada lagi, yakni wireless charging yang memudahkan pengisian daya ponsel tanpa harus menggunakan kabel.
Baca juga: Pertamax dkk Kembali Turun 1 Desember 2023, Ini Daftar Lengkapnya
Fitur around view monitor yang bisa menampilkan kondisi sekeliling kendaraan juga masih diaplikasi, tapi sayangnya untuk ukuran head unit masih terlalu kecil sehingga visual yang diberikan terasa kurang maksimal.
Terios facelift juga masih menggunakan fitur idling start stop system yang diklaim mampu menekan konsumsi bahan bakar.
Fitur ini berguna untuk mematikan mesin dengan menginjak pedal rem ketika sedang berhenti dalam waktu yang lumayan lama, seperti ketika di lampu merah. Saat pedal rem dilepas, otomatis mesin akan kembali hidup.
Bagaimana dengan keiritan bahan bakarnya? menjawab hal ini, dari pengalaman redaksi selama beberapa hari menjajal Terios Custom R AT MC di dalam kota dengan rute kombinasi hingga menyentuh jarak 70 kilometer (km), berdasarkan MID sebesar 13,4 kpl.
Sedangkan untuk biaya perawatan berkala, bila ditotal hingga pemakaian mencapai 100.000 km atau 5 tahun pemakaian, dana yang harus disiapkan calon konsumen Terios facelift sebesar Rp 10.679.000.
Untuk rinciannya, pada servis servis berkala 10.000 km konsumen harus mengeluarkan dana Rp 475.000, sama halnya untuk perawatan di 20.000 km dan 30.000 km.
Saat mencapai 40.000 km, dana yang harus dikeluarkan Rp 1.308.000, dan kembali ke Rp 475.000 di 50.000 km. Masuk perawatan berkala ke 60.000 km dan 70.000, biayanya Rp 1.089.000 dan Rp 1.040.000.
Baca juga: Raja Jalanan, Mitsubishi Colt T120 Bikin Mobil Jepang Diterima di Indonesia
Pada perawatan pada 80.000 km, biayanya lebih tinggi, yakni Rp 2.853.000. Hal ini biasanya karena banyaknya pergantian komponen yang dilakukan.
Ketika melakukan servis berkala 90.000 km, biayanya turun menjadi Rp 1.040.000. Terakhir, dana yang harus disiapkan untuk servis berkala 100.000 km sebesar Rp 1.449.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.