JAKARTA, KOMPAS.com - Bus antar kota di Indonesia saat ini bisa dibilang sudah cukup baik pelayanannya dan semakin nyaman. Namun, masih sering ditemui bus yang ugal-ugalan di jalan, baik jalan tol atau provinsi.
Seperti contoh video yang diunggah oleh akun Instagram @lowslow.indonesia, Minggu (19/11/2023). Dalam tayangan tersebut terlihat bus Bintang Mas, beberapa kali melakukan aksi pepet kepada bus lain yang ditumpangi oleh perekam video.
Bus yang ditumpangi oleh perekam tampak tidak mau mengalah, hingga akhirnya membuat sebagian penumpang berteriak histeris ketakutan. Para penumpang pun meminta sopir untuk segera mengalah saat di pepet oleh bus Bintang Mas.
Baca juga: Bagnaia Bisa Sabet Juara Dunia MotoGP 2023 di Sprint Race Valencia
“Laporkan min laporkan, mau disenggol sama bis merah. Ini min kejadiannya min,” ucap perekam video.
Belum diketahui apa yang menjadi penyebab konflik antara kedua bus tersebut, hingga sang sopir berkendara secara ugal dan nyaris 'serempetan'.
View this post on Instagram
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, ada dua hal yang menyebabkan perilaku pengemudi bus kerap ugal-ugalan, yakni karena waktu dan menghindari kantuk.
“Pengemudi bus harus cepat sampai tujuan dan tepat waktu, ketika terlambat akan dikenakan sanksi potong honor," ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Oleh karena itu, pengemudi bus melakukan aksi seperti mengambil lajur lain, menyalip lewat bahu jalan, sampai ke provokatif. Sedangkan soal menghindari kantuk, mereka melakukan aksi yang memompa adrenalinnya.
"Ketika mengemudi dengan aman atau santai dengan jarak jauh, akan membuat dirinya bosan. Akhirnya mereka melakukan akselerasi dan deselerasi yang kasar, ngebut, membuat bus oleng sampai melakukan aksi mepet depan," kata Sony.
Baca juga: Hasil MotoGP Qatar 2023: Di Giannantonio Juara, Bagnaia Runner-up
Berdasarkan kedua alasan tadi, pengemudi jadi agresif dan cenderung ugal-ugalan di jalan. Bahaya yang akan mereka tanggung dikesampingkan karena belum ada batunya, masih saja dilakukan.
"Sopir sehebat apapun enggak akan bisa baik di jalan kalau kondisinya dikejar-kejar ritase atau waktu. Agar aman di jalan, satu-satunya cara yang bisa dilakukan pengendara lain adalah menghindar dari mereka," ujar Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.