JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil matik terdapat pilihan posisi transmisi untuk digunakan saat parkir, yakni posisi P. Namun, dalam pengoperasiannya tidak boleh sembarangan.
Selain membutuhkan mobil berhenti terlebih dulu sebelum memindahkan tuas matik ke P, rem tangan juga sebaiknya ditarik terlebih dulu untuk memastikan mobil tidak bergeser saat tuas sudah di P.
Selain itu, saat ini touring sepeda motor jarak jauh hal yang biasa, namun 100 tahun yang lalu touring motor merupakan aktivitas luar biasa sebab saat itu teknologi motor dan infrastuktur masih terbatas.
Sejarah touring di Indonesia cukup panjang sebelum kemerdekaan. Tak sedikit pemilik motor yang berjiwa petualang mencoba melakukan touring jarak jauh dari Batavia ke Soerabaja atau saat ini Jakarta-Surabaya.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Wajib Matikan AC Mobil Saat Memanaskan Mesin
Berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Rabu, 15 November 2023:
1. Saat Mobil Matik Parkir, Tuas Transmisi Langsung ke P atau Rem Tangan Dulu?
Jika mobil sampai bergeser maju atau mundur, maka beban kendaraan akan menjadi penghalang tuas matik saat dipindahkan dari P ke posisi lain, sehingga tuas matik menjadi keras jika dipaksakan bisa merusak komponen transmisi.
Baca juga: Saat Mobil Matik Parkir, Tuas Transmisi Langsung ke P atau Rem Tangan Dulu?
2. Cerita Orang Pertama yang Touring Motor Jakarta-Surabaya pada 1917
Menariknya touring motor di awal abad 20 tersebut bukan hanya soal jarak tapi juga waktu tempuh. Pengendara berlomba mencatatkan waktu paling cepat dari Jakarta-Surabaya yang jika ditarik garis lurus sekitar 780 Km.
Mengutip buku "Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini," orang pertama di Indonesia yang melakukan touring motor Jakarta-Surabaya tercatat dilakukan oleh Gerrit de Raadt pada 1917.
Baca juga: Cerita Orang Pertama yang Touring Motor Jakarta-Surabaya pada 1917
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.