JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini touring sepeda motor jarak jauh hal yang biasa, namun 100 tahun yang lalu touring motor merupakan aktivitas luar biasa sebab saat itu teknologi motor dan infrastuktur masih terbatas.
Sejarah touring di Indonesia cukup panjang sebelum kemerdekaan. Tak sedikit pemilik motor yang berjiwa petualang mencoba melakukan touring jarak jauh dari Batavia ke Soerabaja atau saat ini Jakarta-Surabaya.
Baca juga: Ganti Pelat Nomor, Jangan Lupa Daftar Ulang MyPertamina untuk Beli BBM Subsidi
Menariknya touring motor di awal abad 20 tersebut bukan hanya soal jarak tapi juga waktu tempuh. Pengendara berlomba mencatatkan waktu paling cepat dari Jakarta-Surabaya yang jika ditarik garis lurus sekitar 780 Km.
Mengutip buku "Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini," orang pertama di Indonesia yang melakukan touring motor Jakarta-Surabaya tercatat dilakukan oleh Gerrit de Raadt pada 1917.
Gerrit de Raadt melakukan touring Jakarta-Surabaya pada tanggal 7 Mei 1917. Perjalanan ditempuh dalam waktu 20 jam dan 45 menit dengan mengendarai motor Reading Standar.
Selang sembilan hari kemudian pada tanggal 16 Mei 1917, Frits Sluijmers dan Wim Wygchel juga melakukan perjalanan dari Jakarta-Surabaya. Keduanya berboncengan dan bergantian mengendarai motor Excelsior.
Perjalanan Frits Sluijmers dan Wim Wygchel berhasil mengalahkan waktu tempuh Gerrit de Raadt. Perjalanan tersebut tercatat memakan waktu 20 jam dan 25 menit dengan kecepatan rata-rata 42 kilometer per jam.
Baca juga: Jack Miller Akui KTM Masih Punya PR Besar
Namun rekor waktu tempuh Jakarta-Surabaya itu tidak bertahan lama. Hanya selang delapan hari kemudian pada 24 Mei 1917, Goddy Younge berhasil mengalahkan catatan waktu Frits Sluijmers dan Wim Wygchel.
Goddy Younge yang mengendarai Harley-Davidson mencatatkan waktu 17 jam dan 37 menit, dengan kecepatan rata-rata 48 kilometer per jam.
"Rekor Rekor Goddy Younge itu sempat bertahan selama lima bulan sebelum dipecahkan oleh Barend ten Dam yang mengendarai sepeda motor Indian dalam waktu 15 jam dan 37 menit pada tanggal 18 September 1917, dengan kecepatan rata-rata 52 kilometer per jam," tulis buku dalam halaman 82, dikutip Kompas.com, Rabu (15/11/2023).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.