JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan biofarmasi global AstraZeneca ikut berkontribusi dalam dekarbonisasi di sektor kesehatan melalui peremajaan 500 kendaraan operasional yang semula berbahan bakar fosil ke listrik berbasis baterai.
"Transisi armada AstraZeneca ke kendaraan listrik merupakan inisiatif keberlanjutan terbaru kami yang mencerminkan komitmen terhadap janji kesehatan berkelanjutan," kata Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Sewhan Chon dalam keterangan resmi, Selasa (31/10/2023).
Langkah tersebut dilakukan perseroan di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Kemenkomarves), sekaligus melakukan penandatanganan nota kesepahaman "Membangun Indonesia yang Lebih Hijau melalui Adopsi Kendaraan Listrik dan Kemitraan Lokal".
Baca juga: Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor di DKI Tahun Ini Capai Rp 7,6 T
Sewhan Chon menjelaskan, bahwa transisi tersebut akan berdampak pada pengurangan hingga 900 ton metrik emisi karbon dari kendaraan operasional AstraZeneca.
Selain itu, kata dia, langkah ini juga menegaskan komitmen AstraZeneca bahwa pihaknya mendukung inisiatif pemerintah untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dengan bermitra bersama produsen kendaraan listrik lokal.
Dalam langkah tersebut, perusahaan menggandeng Volta Indonesia sebagai produsen roda dua listrik.
Kerja sama antarperusahaan ini bertujuan untuk mendukung manufaktur lokal, serta mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik guna mencapai target nol emisi Indonesia pada 2060.
Per Oktober 2023, AstraZeneca telah menggunakan 120 motor listrik dan 5 unit mobil listrik. Sebanyak 30 unit motor listrik tambahan akan tiba pada akhir 2023.
Baca juga: Mengemudikan Mobil Matik Tidak Hanya Injak Pedal Gas dan Rem Saja
Dengan demikian, secara keseluruhan, jumlah motor listrik yang digunakan untuk operasional AstraZeneca mencapai 150 unit pada 2023.
“Tahun depan, kami akan menuntaskan transisi ke 500 kendaraan listrik. Betul-betul 100 persen transisi dari bahan bakar minyak ke listrik. Itu adalah komitmen kami, dan itu tidak mudah,” ujar Sewhan.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan bahwa mencapai layanan kesehatan nol karbon tidak bisa dilakukan sendirian. Hal itu dapat diwujudkan hanya dengan memelihara kerja sama global yang telah dijalin sejak melawan Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.