TANGERANG, KOMPAS.com - Untuk mendukung program keselamatan dan keamanan berlalu lintas, Korlantas Polri mulai memberlakukan kurikulum khusus bagi siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kurikulum ini berupa pelajaran khusus di lingkup safety driving, baik itu seputar metode, etika, bahkan persiapan-persiapan kecil mendetail seputar berkendara.
Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen Pol Ery Nursatari menjelaskan, kurikulum ini sudah digagas sejak awal tahun bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan mulai direalisasikan pada Oktober 2023.
“Sudah berjalan kurikulumnya (safety driving), karena kan sudah dibahas sejak Fabruari kemarin,” ucapnya kepada Kompas.com di Tangerang, Jumat (27/10/2023).
Baca juga: Bukti Savart S-1 Motor Listrik Asli Indonesia Bukan China
Ery menjelaskan, awal mula gagasan ini dibentuk adalah karena dua pertimbangan. Pertama, edukasi lalu lintas sejak dini dirasa masih kurang efektif.
Hingga saat ini, kalau ada program edukasi keselamatan lalu lintas dari Korlantas Polri, bentuknya hanya sebatas seminar atau talkshow singkat saja.
“Enggak efektif kalau seminar-seminar aja. Paling lama itu berapa? Mungkin dua sampai tiga jam saja, habis itu enggak lagi,” kata dia.
Dengan adanya kurikulum paten, siswa remaja SMA diharapkan mampu lebih memahami dan membudayakan konsep berkendara aman, bahkan jauh-jauh hari sebelum melakoni ujian SIM.
Baca juga: Viral Modus Rem Mobil Berasap di Puncak, Kenali Penyebabnya
Dia menambahkan, kurikulum ini baru diterapkan di wilayah Provinsi Banten saja, di sekitar Kabupaten Tangerang. Harapannya, persebarannya bisa segera diperluas hingga menjangkau Nasional.
Sedangkan untuk pertimbangan kedua, Ery melanjutkan pernyataan dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, terkait tingginya angka penjualan motor dari tahun ke tahun.
Lonjakan angka tersebut dikhawatirkan bisa memunculkan tantangan-tantangan baru, yang berujung pada peningkatan risiko berlalu lintas.
“Makanya kita ajarin adik-adik ini (siswa SMA) dari sekarang. Biar budaya berkendaranya sesuai, baik, kondusif,” ucapnya.
Baca juga: Mau Pasang Karpet Mobil, Jangan Lupa Perhatikan Fungsinya Juga
Untuk diketahui, Menperin memang mengungkap jika penjualan motor pada 2023 mengalami peningkatan sporadis bila dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan data rekapitulasi data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total penjualan motor pada periode Januari-September 2023 adalah sebanyak 4,7 juta unit.
“Penjualan kendaraan roda dua sudah menyentuh angka 4,7 juta untuk periode Januari-September 2023, ini kenaikan 30 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama,” kata Agus dalam pembukaan IMOS 2023 di ICE BSD Tangerang, Rabu (25/10/2023).