Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Modus Rem Mobil Berasap di Puncak, Kenali Penyebabnya

Kompas.com - 30/10/2023, 13:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial seorang warganet mengaku menjadi korban pemerasan dengan modus kerusakan rem mobil yang mengeluarkan asap di daerah Puncak Bogor, Jawa Barat.

Dalam video yang diunggah akun TikTok chilmoysee, sang perekam berasumsi bahwa dia dan keluarga sedang menjadi korban penipuan sejumlah oknum. Mobilnya disebut bermasalah pada bagian rem, padahal tidak.

Baca juga: Komunitas Pecinta Truk Canter Gelar Jambore ke-10

"Buat teman-teman mau weekend atau jalan jalan ke puncak jangan di skip dulu ya videonya, kita posisinya lagi dikerjain tukang bengkel di wilayah Puncak Pass bagian bawah, katanya ban depan mobil kita remnya keluar asal sampai langsung dibongkar," kata perekam video, dikutip Senin (30/10/2023).

@chilmoysee Ramaikan biar gak bnyak korban lagii#fy #fyp #viral #puncak ? suara asli - pejuangduitkertas

 

“Sebelumnya aku dan suami udah curiga mereka (pelaku) udah kayak komplotan, ada yang teriak dari motor, tepi jalan. Terus saat diarahkan ke bengkel ini, mekaniknya sudah tahu kerusakan yang dialami," lanjutnya.

"Sesampainya di bengkel, ban langsung dibongkar enggak ditanya dulu mau diapain ini mobil dan langsung fokus ke bagian pengereman depan," ujarnya.

"Teman-teman diimbau hati-hati ya karena korbannya sudah ada dua, waktu kemaren ke sini udah ada yang kena dan parkir di tepi cuma pemiliknya enggak mau mobilnya langsung dibongkar," katanya.

Saat berita ini ditulis, postingan ini disukai lebih dari 40.000 rang dan mendapat lebih dari 3.000 komentar. Video tersebut juga dibagikan lebih dari 4.000 kali.

Baca juga: Klasemen Usai MotoGP Thailand 2023, Jorge Martin Pepet Bagnaia

Piringan cakram mobil yang berkaratKOMPAS.com/ SELMA AULIA Piringan cakram mobil yang berkarat

Dalam video tidak diceritakan lebih lanjut kondisi mobil setelah ban mobil dibongkar, apakah benar rem bermasalah atau tidak. Kemudian solusi setelah rem disebut keluar asap.

Bicara mengenai rem mobil ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan rem mengalami kendala.

Dengan asumsi mobil berada di daerah Puncak maka disinyalir rem panas karena terlalu sering dipakai. Kondisi ini muncul akibat gesekan antara tromol rem dan kampas rem yang menyebabkan panas sampai muncul asap.

Rem panas biasanya sering terjadi untuk mobil usia tua. Penyebabnya bisa macam-macam mulai dari ganguan pada master rem yang macet atau penyetelan rem yang tidak sempurna.

Efek rem terlalu panas ialah rem blong. Sebab, temperatur panas membuat permukaan kampas rem mengeras sehingga gesekan rem menjadi terlalu rendah. Akibatnya, permukaan rem menjadi licin.

Baca juga: Kata Pemprov DKI Jakarta Soal Diputuskannya Uji Emisi di Ibu Kota

Disc brake mobil alias cakram rem mobil yang panas tidak boleh langsung disiram air, bisa patah dan rusakTangkapan layar YouTube @1AAuto Disc brake mobil alias cakram rem mobil yang panas tidak boleh langsung disiram air, bisa patah dan rusak

Penyebab rem blong pun ada banyak, salah satunya kondisi yang disebut vapor lock. Kondisi ini terjadi ketika minyak rem mendidih dan menyebabkan uap rem masuk ke dalam sistem pengereman.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, bahwa penggantian minyak rem dilakukan secara berkala untuk memastikan sistem pengereman tetap terjaga.

"Kalau minyak rem tidak diganti dengan yang baru setelah melebihi masa pakai dikhawatirkan ada udara di dalam sistem pengereman. Sebab, minyak rem bisa mendidih dan menghasilkan uap air," ucap Didi kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com