JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi pawang hujan Mbak Rara sempat bikin MotoGP Indonesia tahun lalu heboh. Ketika itu, Minggu (20/3/2022), Rara Istiati Wulandari melakukan ritualnya untuk menghentikan hujan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Rara membawa wadah seperti baskom berwarna emas dan menggunakan helm putih. Dia berjalan di depan paddock, sontak menjadi tontonan para pebalap dan kru tim yang sedang menunggu balapan.
Rara lalu berjalan menuju trek atau lintasan sirkuit dan kembali melakukan ritualnya. Penonton yang berada di tribun pun heboh sembari memberikan semangat teriakan dan tepuk tangan buat Rara.
Baca juga: Pebalap MotoGP Heran Setelah Dengar Istilah Sunmori
The master... #IndonesianGP ???????? pic.twitter.com/ZUO3rk7RMK
— MotoGP™???? (@MotoGP) March 20, 2022
Fenomena ini memang jadi hiburan menarik pada MotoGP Indonesia 2022. Bahkan sampai sekarang, peristiwa itu masih dikenang oleh para fans.
Satu hal menarik, Rara bisa masuk Pit Lane dan lintasan yang merupakan area paling sakral di sirkuit, yang hanya bisa dimasuki oleh tim, pebalap dan orang-orang dengan akses prioritas.
Saat ditemui wartawan di Jakarta pada Selasa (10/10/2023), Rara mengatakan, kehadirannya di Pit Lane dan lintasan saat MotoGP Indonesia tahun lalu sudah mendapat izin khusus dari Dorna.
Baca juga: Jogging di Trek, Quartararo Komentari Kondisi Sirkuit Mandalika
Rara menjelaskan, saat dirinya menaruh dupa di sekitar Pit Lane, ia ditegur salah satu petugas keamanan di Sirkuit Mandalika.
“Takutnya nanti malah kebakaran. Saya cuma ngomong sama security Dorna, mister nanti kalau saya enggak menaruh dupa nanti bakal hujan. Terus mereka bilang, ‘are you crazy?’. Saya bilang, I’m not crazy,” ujar Rara di Jakarta (10/10/2023).
“Security Dorna ada dua, yang satu percaya, satu lagi enggak. Terus bilang gini, pokoknya intinya saya percaya kamu soalnya saya suka spiritual dan alam semesta. Tapi kamu tidak punya ID Card,” kata dia.
Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika, Semua Keluhan Tahun Lalu Diklaim Teratasi
View this post on Instagram
Menurutnya, ID Card yang ia miliki merupakan pemberian ITDC (Indonesia Tourism Develoment Corporation) dengan akses terbatas.
“Akhirnya saya cuma bilang, nanti kalau ternyata hujan, atau ternyata ada petir besar, saya usahakan petirnya tidak di daerah sini, nanti di daerah selatan. Terus saya bilang, nanti kontak Mr Priandhi Satria, or Mr Erick Thohir, kan saya perlihatkan fotoku dengan Pak Erick Thohir,” kata Rara.
“Terus saya keluar, enggak lama kemudian petir. Akhirnya saya dicari. Waktu saya dicari itu, saya jawab, aku harus jalan lewat Pit Lane. Aku bilang, nanti saya doa dan meditasi, mungkin 10-15 menit. Jadi saya doa, hujan besar berhenti, terus berubah gerimis,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.