Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Michelin Bawa Ban Khusus ke Mandalika, Lebih Kaku dan Tahan Panas

Kompas.com - 12/10/2023, 09:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – MotoGP Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Mandalika disebut punya kesulitannya sendiri. Salah satu tantangan datang dari permukaan aspal dengan suhu ekstrem yang bisa berdampak pada pemakaian ban.

Dilansir dari Crash, Rabu (11/10/2023), Mandalika tergabung dengan grup sirkuit tertentu, di mana penyedia ban tunggal Michelin mesti menurunkan ban belakang dengan konstruksi yang lebih kaku dan tahan panas.

Namun, konstruksi khusus mengalami masalah pada tes pramusim 2022. Kendala ini menyebabkan masalah grip yang tidak terduga bagi beberapa pabrikan.

Baca juga: Komentar Pebalap MotoGP Soal Cuaca Panas di Indonesia

Pembalap MotoGP berlatih start pada hari kedua tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (12/2/2022). Sesi tes pramusim di sirkuit Mandalika tersebut akan berlangsung hingga Minggu (13/2/2022).ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU Pembalap MotoGP berlatih start pada hari kedua tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (12/2/2022). Sesi tes pramusim di sirkuit Mandalika tersebut akan berlangsung hingga Minggu (13/2/2022).

Apalagi, MotoGP belum melakukan satu pun pengujian di permukaan terbaru Sirkuit Mandalika menjelang MotoGP Indonesia akhir pekan ini.

“Mandalika adalah trek yang sangat-sangat menuntut. Kami akan menemukan aspal baru, sekali lagi, tanpa tes apapun,” ujar Piero Taramasso, Bos Michelin, dikutip dari Crash.

Artinya, Michelin harus kembali memilih pemilihan ban berdasarkan data dan pengalaman sebelumnya, tanpa tes ban khusus.

Baca juga: Jogging di Trek, Quartararo Komentari Kondisi Sirkuit Mandalika

“Kami melakukan beberapa tes sebelum pengaspalan selesai, tapi kami tahu ini adalah trek yang sangat menuntut di mana kami dapat menghadapi suhu yang sangat tinggi,” ucap Taramasso.

“Di mana ban mengalami tekanan karena panas dan konfigurasi trek. Mari kita lihat bagaimana jadinya tahun ini,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau