TANGERANG, KOMPAS.com - Pengendara motor harus berhati-hati dan sebisa mungkin menghindari rem mendadak. Pasalnya, tindakan ini bisa sangat merusak ban.
Kerusakan yang terjadi juga tidak lazim, karena ban bisa mengalami ‘pitak’ alias botak sebagian. Hal ini terjadi akibat besarnya gaya gesek saat motor mendadak direm.
Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 Tangerang, menjelaskan, ban botak sebagian memang sangat bisa dialami pengendara yang kurang hati-hati. Uniknya, kerusakan ini justru terjadi akibat komponen rem berfungsi dengan baik.
“Akibat rem terlalu pakem. Waktu (motor) berhentinya dadakan dan ngerem, roda langsung setop dan motor jadi ngepot. Jadinya ada bagian ban yang botak,” katanya kepada Kompas.com, Senin (9/10/2023).
Baca juga: Kawasaki Indonesia Masih Jual Motor 2 Tak, Harga Rp 60 Jutaan
Anto menambahkan, risiko kerusakan semacam ini juga semakin besar setelah motor menempuh jarak cukup jauh. Suhu permukaan ban yang panas bisa memperparah kebotakan.
“Ban kondisinya panas kalau ngepot di aspal, pasti langsung habis (permukaannya),” kata dia.
Sayangnya, kendala semacam ini tidak bisa diakali, satu-satunya langkah penanganan yang dianjurkan adalah mengganti ban baru.
Jika pengendara tidak mengganti, ada risiko lain yang bisa terjadi, yakni ban motor mengalami benjolan. Kondisi ini justru bisa lebih membahayakan.
Baca juga: Cuaca Panas Tidak Pengaruhi Kinerja Ban Bus
Billy Wibisono, Head of Product and Service Development (PSD) Planet Ban, mengatakan, ban benjol terjadi akibat ada pemisahan lapisan di bagian dalam ban.
“Ban benjol itu bahaya dan sebaiknya cepat diganti, soalnya bisa meledak. Layer (lapisan) ban sudah tidak lagi kuat menahan tekanan,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.