Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Bus Tronton PO Sempati Star Tanpa Ban Belakang, tapi Bisa Jalan

Kompas.com - 08/10/2023, 11:38 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini beredar cuplikan video sebuah bus dengan sasis tronton tengah melaju dengan kondisi ban belakang yang tidak lengkap. 

Bila biasanya sasis bus tronton punya dua ban di bangian belakang, namun ban paling belakang justru tidak untuh. Belum diketahui pula apakah ban sengaja dicopot atau lepas dengan sendirinya. 

Uniknya, kendati kondisi ban tidak lengkap bus tetap bis melaju seperti biasanya dengan jumlah 5 ban. Kejadian tersebut diunggah oleh  akun Instagram @videobusindonesia_ 

Satu unit bus tingkat milik PO Sempati Star sedang melaju dengan satu ban belakang yang hilang, namun hal tersebut tidak menghentikan bus untuk terus melaju.

Dari video tersebut terlihat bila bus double decker itu merupakan milik PO Sempati Star, hanya saja tidak diketahui lokasi dan waktu kejadian.

Aji, salah satu sopir bus AKAP dari PO GHTS mengatakan, biasanya ada beberapa peristiwa yang kerap dialami oleh bus dengan sasis tronton, sehingga terpaksa harus melaju dengan ban yang tidak lengkap.

"Biasanya ban meledak atau memang bannya copot. Jadi mau tidak mau harus melaju dengan kondisi ban yang tidak untuh untuk menepi ke tempat yang aman. Setelah itu baru dipasang ban serep," katanya kepada kompas.com, Sabtu (7/10/2023). 

Baca juga: Belajar dari Insiden Rombongan Pengantar Jenazah dengan Truk

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Video Bus Indonesia (@videobusindonesia_)

 

Baca juga: Mobil Konsep Daihatsu Copen Hadir di Japan Mobility Show 2023

Aji juga mengatakan, keuntungan dari menggunakan sasis tronton memang masih bisa mengendarai bus kendati ban belakang tidak untuh satu. 

Namun apabila digunakan melaju dengan waktu yang lama dan kecepatan yang tinggi justru akan bahaya. Ban bagian depan akan bekerja dengan ekstra  untuk memopang bobot kendaraan. Sehingga bukan tidak mungkin akan ikut meledak juga. 

"Kalau sudah seperti itu harus segera diperbaiki. Apalagi, bus AKAP jalur Sumatera itu harus melintasi jalur yang ektrem. Sehingga butuh kendaraan yang mumpuni agar perjalanan tetap aman," kata Aji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau