Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesimpulan Hasil Tes Mobil Listrik Neta V

Kompas.com - 02/10/2023, 09:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Tuas perpindahan gigi berada di belakang setir di sebelah kanan yang dinamakan electronic shifter. Mobil juga tidak punya rem tangan alias parking brake, jadi satu paket langsung ke posisi "P".

Adapun tuas di sebelah kiri untuk sein seperti mobil Eropa, serta pengaturan wiper. Namun pengoperasian wiper tidak naik-turun karena sudah untuk sein, melainkan pakai tombol kecil lagi.

Neta V Mobil mengusung baterai lithium-ion berkapasitas 40,7 kWh. Akselerasi diklaim bisa melesat dari 0-50 kpj hanya dalam 3,9 detik namun kecepatan maksimalnya dibatasi 120 kpj.

Isi daya pakai colokan AC dengan kekuatan 6,6 kW dari kondisi kosong butuh waktu 8 jam. Pakai colokan DC untuk fast charging 100 kW kondisi dari 30 hingga 80 persen cukup 30 menit.

Rasa berkendara

Saat mobil melaju hal pertama yang dirasakan ialah respons setir. Terasa dari posisi lurus ketika dibelokkan setir seolah kurang responsif karena banyak "jeda" meski tidak sampai mengganggu pengendalian.

Kompas.com menilai meski ada waktu adaptasi meski tidak butuh waktu terlalu lama. Rasa setirnya cukup unik karena setelah "agak kosong", namun saat belok patah responsnya justru lebih natural.

Respon gas yang justru terasa lebih baik, saat pedal ditekan rasanya mirip dengan mobil bensin biasa. Gasnya tidak kosong dan terasa berisi dari awal.

Mengenai performa terasa perbedaan besar antara mode S dengan D biasa. Tarikan mode S lebih "ngejambak" tapi tetap tidak bikin kagok pengemudi, masih terasa lembut buat ukuran tarikan mobil listrik.

Interiornya tidak dijejali tombol-tombol, digantikan layar sentuh layar lebar model tablet dengan posisi vertikal 14,6 inci yang terletak di tengah. Foto: KOMPAS.com/Claudia Interiornya tidak dijejali tombol-tombol, digantikan layar sentuh layar lebar model tablet dengan posisi vertikal 14,6 inci yang terletak di tengah.

Saat melaju di jalan tol Neta V yang Kompas.com bawa bisa tembus 117 Kpj. Keduanya pakai model biasa yaitu D dan S, namun di awal tarikan S lebih responsif.

Soal bantingan suspensi cukup empuk, meski terasa sedikit "mental-mentul" jika melewati jalan yang bergelombang. Bantingan bodi alias body roll cukup terasa ketika belokan landai kondisi lumayan kencang.

Konsumsi baterai

Berbeda dengan mobil bensin yang bisa diukur pakai sistem full to full maka untuk mobil listrik Neta V hanya mengandalkan data yang ditampilkan klaster instrumen.

Kompas.com berkeliling dari Plaza Senayan, Jakarta menuju BSD City di Tangerang. Gaya mengemudi biasa saja melewati jalan raya dan juga jalan tol. Kompas.com juga sempat menggunakan mode "S" yang membuat akselerasi lebih responsif serta rem regeneratif untuk menghemat daya.

Tool Kit Neta VKOMPAS.com/Adityo Wisnu Tool Kit Neta V

Saat pertama jalan kondisi baterai 58 persen, adapun jarak tempuh Jakarta-Tangerang dan berkeliling sedikit menghasilkan jarak tempuh 64,4 Km. Saat di BSD City kondisi baterai tinggal 36 persen atau turun 22 persen dari kondisi awal, dengan estimasi mobil masih bisa melaju 145 Km sebelum baterai habis.

Baca juga: Motor Listrik Makin Banyak, Bengkel Konversi Mengaku Tidak Khawatir

Jika ditelisik, dari hasil tes yang dilakukan Kompas.com, jika jarak tempuh 64,4 Km menghabiskan 22 persen baterai maka saat baterai kondisi penuh tidak sampai 387 Km yaitu hanya sekitar 320 Km.

Namun, 387 Km adalah angka ideal, sedangkan pengujian dilakukan dengan jumlah dua penumpang, yaitu pengemudi dengan bobot 75 Kg dan penumpang berbobot 44 Kg. Kemudian cara mengemudi juga pasti berpengaruh pada pemakaian daya baterai.

Berdasarkan AVG di klaster instrumen rata-rata pemakaian daya baterai saat berkendara ialah 13,1 kwh per 100 Km atau 13.100 watt per 100 Km. Jika dirinci rata-rata pemakaian daya berarti 131 watt per 1 Km.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com