Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas, Parkir Mobil Sembarangan Bisa Sebabkan Kebakaran

Kompas.com - 01/10/2023, 16:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Cuaca panas akhir-akhir ini menyebabkan potensi kebakaran lebih tinggi daripada biasanya. Maka dari itu, kita wajib lebih hati-hati agar tidak ikut menyumbang kebakaran termasuk saat mengendarai mobil.

Seperti yang diketahui, kebakaran besar bisa dimulai dari api kecil yang merambat dengan cepat. Hal tersebut bisa terjadi pada kondisi musim kemarau panjang seperti sekarang ini.

Saat mengendarai mobil, pastikan untuk memarkir pada tempat yang aman agar mobil tidak terbakar atau memicu kebakaran yang lebih besar.

Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Lawu Semakin Meluas ke Sisi Selatan

Petugas BPBD Sumatera Selatan melakukan pemadaman kebakaran lahan yang berada di Kabupaten Ogan Ilir.KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Petugas BPBD Sumatera Selatan melakukan pemadaman kebakaran lahan yang berada di Kabupaten Ogan Ilir.

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim pernah mengatakan setelah mobil digunakan cukup lama maka akan membuat area knalpot yang ada di bawah mobil panas.

“Saat memarkir mobil, ada baiknya memperhatikan apakah di area tersebut sudah steril dari benda-benda yang mudah terbakar seperti sampah kering, kertas, rumput kering dan sejenisnya,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan knalpot yang panas setelah perjalanan lama bisa saja membuat benda-benda yang berada di sekitarnya terbakar dan memicu kebakaran lebih besar khususnya di musim kemarau.

Baca juga: 3 Hari Kebakaran di TN Baluran Hanguskan 160 Hektar Lahan

Petugas Damkar saat melakukan pembasahan pada mobil Honda Stream milik Sulton, warga Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, yang terbakar, Rabu (18/1/2023) malam.Dok. Damkar Lamongan Petugas Damkar saat melakukan pembasahan pada mobil Honda Stream milik Sulton, warga Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, yang terbakar, Rabu (18/1/2023) malam.

“Pada dasarnya panas knalpot bisa membakar benda-benda yang kering dan tipis, sebaiknya diperhatikan agar kebakaran bisa terhindari,” ucap Ibrohim.

Dia juga mengatakan, selain dari knalpot kebakaran juga bisa dipicu barang mudah terbakar yang ada di dalam kabin seperti korek api dari gas, bahan bakar dan sejenisnya.

“Benda-benda mudah terbakar sebaiknya tidak ditinggal di dalam kabin selama mobil parkir di bawah terik matahari, di buku panduan juga sudah diingatkan untuk menghindari hal-hal tersebut,” ucap Ibrohim.

Baca juga: Sederet Fakta Kebakaran Lereng Gunung Agung di Bali

12 unit mobil yang terbakar di lapangan parkir Kantor DPR Papua, Jayapura, Papua, Rabu (23/8/2023)Dok Humas Polresta Jayapura Kota 12 unit mobil yang terbakar di lapangan parkir Kantor DPR Papua, Jayapura, Papua, Rabu (23/8/2023)

Dia mengatakan uap gas dari korek atau bahan bakar bisa saja mengalami bocor, sehingga di dalam kabin yang panas tersebut mudah sekali terbakar.

Selain itu, perhatikan perangkat listrik yang ada di dalam kabin seperti charger dan sejenisnya, bila memang tidak digunakan sebaiknya dicabut.

“Kita tidak tahu seperti apa kualitas aksesoris elektronik yang ada di pasaran, sebagai langkah pencegahan sebaiknya dicabut semua elektronik yang tidak terpakai sebelum meninggalkan mobil di parkiran,” ucap Ibrohim.

Dengan langkah hati-hati tersebut, saat berkendara menjadi lebih aman dan dapat ikut serta mengurangi risiko kebakaran yang tinggi di sepanjang musim kemarau ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com