BOGOR, KOMPAS.com - Konversi motor listrik diminati pehobi sebab pemilik motor bisa menggunakan komponen sesuai keinginan, salah satunya dengan menambah fitur regenerative brake.
Pada roda empat, regenerative brake biasanya berfungsi untuk mengubah energi panas gesekan rem menjadi daya listrik buat baterai. Namun, di motor berfungsi seperti engine brake pada motor konvensional.
Baca juga: Tokoh Otomotif Nasional Soebronto Laras Meninggal Dunia
Divo Gimbal, punggawa dari bengkel konversi Elektrik Rakyat Indonesia, mengatakan, fitur regenerative brake sebetulnya kurang ramah pada kontroler karena cepat bikin jebol.
"Kalau regeneratif biasanya tidak kita pakai sebab secara tidak langsung dinamo saat kita lepas gas berputar itu mengeluarkan arus. Itu sebetulnya mengisi juga setrum berbalik, seperti engine brake untuk memperlambat motor," ujar Divo kepada Kompas.com di Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023).
"Banyak teman-teman yang pakai regeneratif brake ketinggian pada tidak bisa diseting jebol. Padahal tujuannya kan buat mengisi daya baterai lagi tapi jebol," katanya.
Baca juga: Jejak Planet Ban, dari Jualan Ban Saja sampai Layanan Servis Motor
Divo menyarankan justru tidak usah pakai regenerative brake kecuali ada formula yang tepat.
"Regeneratif brake itu merusak kontroler, dinamo mengelurkan setrum ditambah regeneratif brake itu setrum berbalik, semakin besar setrum berbalik itu kontroler jadi tambah panas," kata dia.
"Kalau saya mending tidak pakai, karena jebol kontroler," ujar Divo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.