JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) melihat adanya peluang pengembangan industri baterai kendaaan listrik atau electric vehicle (EV) nasional dengan beberapa negara di Ameika Latin seperti Argentina, Chile, dan Peru.
Mengingat, ketiga negara dimaksud memiliki sumber daya mineral penting yang dapat mendukung aktivitas produksi baterai kendaraan listrik. Sehingga pasokkan baterai ke mobil maupun sepeda motor listrik berbasis baterai bisa diamankan.
"Artinya, (Indonesia) mengimpor mineral dari beberapa negara ini untuk ditambahkan sebagai suplai (bahan baku) produksi EV karena mereka punya sumber daya, tetapi tidak punya pabriknya," kata Wakil Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin, Shinta W Kamdani dalam Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC), Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Strategi Mobil Listrik Murah China Mulai Mengkhawatirkan Eropa
“Kondisi ini bisa menguntungkan Indonesia dalam memposisikan diri sebagai produsen EV global dan penghematan penggunaan cadangan sumber daya mineral kritis,” lanjut dia.
Dalam kesempatan sama, Indonesia bersama Amerika Latin dan Karbia juga melihat ada peluang untuk menjalin kerja sama dalam sektor komponen otomotif. Sehingga bisa terlepas dari ketergantungan China atau pemain lain.
INA-LAC 2023 sendiri akan digelar di Jakarta pada 16-17 Oktober 2023. Kegiatan tersebut dinilai dapat memfasilitasi para pelaku usaha untuk bisa menjangkau pasar Amerika Latin dan Karibia.
Baca juga: Saat Kena Razia, Apakah Boleh Mengambil STNK yang Tertinggal di Rumah?
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Umar Hadi mengatakan, penyelenggaraan forum tersebut kian penting karena Indonesia memiliki kepentingan terhadap sumber-sumber daya mineral, untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Kawasan di sana sangat kaya dengan sumber daya mineral, seperti lithium, copper itu di sana membludak, sehingga semakin penting kerja sama kita dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia untuk menjamin rantai pasok,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.