BOGOR, KOMPAS.com – Teknologi Nikuba, sebuah alat konversi air menjadi energi listrik yang ditemukan oleh seorang bernama Aryanto Misel, belakangan ini tengah menjadi sorotan.
Kabar penemuan Nikuba sebetulnya sudah ramai sejak tahun 2022. Namun, pada Juli lalu Nikuba kembali bikin heboh.
Pasalnya, alat konversi air menjadi energi listrik ini diklaim mendapat perhatian dari beberapa produsen otomotif asal Italia.
Baca juga: Saat Kena Razia, Apakah Boleh Mengambil STNK yang Tertinggal di Rumah?
Meski begitu, kabar tersebut sampai sekarang belum mendapat konfirmasi yang jelas dari merek-merek Ferrari, Lamborghini, atau Ducati, seperti yang digaungkan selama ini.
Menanggapi penemuan Nikuba, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, mengatakan, pihaknya terbuka dengan berbagai inovasi yang dilakukan oleh anak bangsa.
“Kalau Nikuba secara prinsip kami membuka diri, karena kami punya fasilitas untuk bagaimana masyarakat yang punya inovasi itu bisa mendapatkan pengakuan,” ujar Laksana pada ajang IEMS 2023 di ICC Building BRIN, Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Mulai Rp 5 Jutaan, Daftar Motor Listrik Subsidi Kini Mencapai 33 Model
“Nah mendapat pengakuan itu tentu harus ada proses, proses yang sifatnya saintifik,” kata dia.
Seperti diketahui dalam beberapa kesempatan, Aryanto Misel mengaku dirinya ‘dibantai’ habis oleh pemerintah dan BRIN.
Teknologi Nikuba ini, menurutnya, dikucilkan dan dianggap remeh. Ia pun menegaskan tidak akan mau memakai bantuan apapun jika berasal dari pemerintah.
Lebih lanjut, Aryanto Misel berkeinginan mendanai risetnya lewat kerjasama dengan pihak asing yang memang tertarik atas temuannya. Dari sana ia mau mendanai sendiri pengembangan riset tanpa bantuan siapapun.
Baca juga: Tokoh Otomotif Nasional Soebronto Laras Meninggal Dunia
“Tapi kami tidak memaksa, kalau yang mau silakan. Kalau yang tidak, tapi dia tidak boleh klaim sebagai inovasi. Maksudnya terus, ‘Wah ini harus didukung’, ya enggak bisa,” ucap Laksana.
“Sudah (komunikasi dengan Aryanto Misel), sebetulnya yang waktu ke Italia itu kan dengan periset BRIN juga,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.