Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Kabur Saat Akan Ditilang, Apakah Polisi Boleh Mengejar?

Kompas.com - 19/09/2023, 16:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) yang mengejar pengendara di bawah umur sampai masuk gang pemukiman di Kota Medan, sempat viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun instagram @tkpmedan itu, Polantas menjelaskan jika tindakan tersebut dilakukan karena pengendara motor kabur saat hendak diberhentikan di jalan besar untuk ditilang.

Kendati demikian, banyak warganet yang justru menyangsikan alasan tersebut, bahkan membela pengendara yang kabur.

Baca juga: Cerita Honda Win Orisinal Banyak Ditemukan di Ciamis

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by LOWSLOW® Official (LS) (@lowslow.indonesia)

“Mereka ini kan anak kecil pak Polisi, wajarlah kalau dia kabur,” ucap seorang oknum di dalam video.

Video yang kini sudah ditonton sebanyak 147.000 kali itu mendapat beragam komentar dari masyarakat. Beberapa juga bertanya-tanya, kenapa polisi mengejar pengendara sampai ke dalam gang.d

“Besok-besok masuk aja sampai ke dalam rumah nilangnya,” tulis @abdul_arifin27.

Baca juga: Mau Pelihara Honda BeAT Karbu, Simak Penyakit Langganannya

Video viral Polisi dikeroyok warga karena menilang anak sekolah di gangTangkapan layar Instagram LowSlow Video viral Polisi dikeroyok warga karena menilang anak sekolah di gang

Namun ada pula beberapa akun yang sependapat dengan alasan pihak Polantas, dan menganggap tilang memang harus dilakukan.

“Kalau itu bocil (pengendara) dibiarin bebas terus nabrak orang sampai mati, yang protes pak polisinya mau tanggung jawab?” kata akun @papitokin.

“Mau di gang mau di jalan, yang namanya anak sekolah di bawah umur ya tidak boleh naik motor lah belom ada SIM. Epic disini pada nyalahin polisi nya,” seloroh @nichartanto.

Menyikapi video viral tersebut, Kepala Urusan Administrasi Penindakan Pelanggaran Direktorat Penegakkan Hukum Korlantas Polri Kompol Mukmin Timoro menjelaskan, Polisi memang diperbolehkan mengejar pengendara yang kabur saat hendak ditilang.

Baca juga: Sikap Pengendara Saat Kena Operasi Zebra Jaya, Banyak yang Ngeyel

Pelajar tampak mencium tangan polisi usai ditilang karena mengendarai motor sambil merokok di Jalan Margonda Raya, Rabu (17/5/2023).KOMPAS.com/M Chaerul Halim Pelajar tampak mencium tangan polisi usai ditilang karena mengendarai motor sambil merokok di Jalan Margonda Raya, Rabu (17/5/2023).

“Kalau ada situasi pengendara yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, Polisi memang diwajibkan untuk segera menindak, sudah ada SOP-nya ini,” ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (17/9/2023).

Mukmin melanjutkan, kasus dalam video melibatkan pengendara di bawah umur, hal ini dianggap sebagai kategori berbahaya dan beresiko menimbulkan kecelakaan.

“Polisinya tidak salah, di dalam video kan anak di bawah umur dan kelihatannya tidak pakai helm juga. Ini berbahaya, (pengendara) di bawah umur kan belum punya SIM, beresiko terlibat kecelakaan,” kata dia.

Baca juga: Hindari Penyelundupan, Motor Baru Diproduksi Bakal Punya NIK

Sejumlah petugas kepolisian dari Satlantas Polresta Bandung kembali menerapkan tilang manual di Soreang, dalam operasi tersebut sebanyak 45 pelanggaran berhasil ditemukanKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Sejumlah petugas kepolisian dari Satlantas Polresta Bandung kembali menerapkan tilang manual di Soreang, dalam operasi tersebut sebanyak 45 pelanggaran berhasil ditemukan

Langkah penanganan yang harus dilakukan pada situasi tersebut adalah menyita dan menahan motor di kantor Polisi terdekat, kemudian memanggil orang tua si anak.

Setelah orang tua hadir, pihak Polisi akan memberikan edukasi dan penjelasan seputar keselamatan berlalu lintas, baru motor dikembalikan.

Untuk diketahui, pengendara yang terkena tilang sebaiknya tidak mangkir dan kabur. Sebab, ada dasar hukum dan sanksi pidana yang bisa menjerat tindakan ini.

Baca juga: Jaga Emisi Mobil Tetap Rendah, Perhatikan Juga Saringan Udara

Polisi menahan pengendara yang hendak kabur dan menghindari Operasi Zebra JayaKompas.com/Daafa Alhaqqy Polisi menahan pengendara yang hendak kabur dan menghindari Operasi Zebra Jaya

Sanksi yang dimaksud adalah  tertulis di dalam pasal 216 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), yang berbunyi :

“Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan undang-undang yang dilakukan oleh salah seorang pejabat tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah.”

Baca juga: Aksi Begal Siang Bolong di Kemayoran, Begini Cara Menghindarinya

Motor-motor yang ditahan dan dirantai di Kantor Polisi karena pelanggaran-pelanggaran tertentuKompas.com/Daafa Alhaqqy Motor-motor yang ditahan dan dirantai di Kantor Polisi karena pelanggaran-pelanggaran tertentu

Ketentuan terkait besar denda kemudian mendapat revisi dari Pasal 3 Peraturan Mahkamah Agung (Perma) nomor 2 tahun 2023 tentang Penyesuaian Batasan Tindak Pidana Ringan dan Jumlah denda. Penjelasannya adalah :

“Tiap jumlah maksimum hukuman denda yang diancamkan dalam KUHP, kecuali pasal 303 ayat 1 dan ayat 2, 303 bis ayat 1 dan ayat 2, dilipatgandakan menjadi 1.000 kali.”

Jadi jika dikalkulasikan, pengendara yang kabur saat ditilang Polisi akan menerima hukuman berupa pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu, dan denda maksimal Rp 9 juta

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau