Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FIFGroup Mau Bikin Sentral Remedial, Buat Kreditur yang Macet Bayar

Kompas.com - 16/09/2023, 07:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kredit motor yang macet biasanya mengacu ke aksi debt collector alias penagih hutang yang mengambil barang jaminan. Kadang, proses pengambilan ini tidak mulus, bisa karena debt collector yang terlampau agresif atau konsumen yang tidak paham.

Untuk menghindari hal tersebut, FIFGroup rencananya mau mendirikan sentral remedial. Tempat ini nantinya akan punya tiga fungsi yang tujuannya meningkatkan pemahaman konsumen soal hak dan kewajibannya.

Operation Director FIFGroup Setia Budi Tarigan mengatakan, fungsi pertama sentral remedial adalah menjadi pusat literasi bagi konsumen. Nantinya diberi pemahaman soal hak dan kewajiban selama mengajukan kredit.

Baca juga: Ingat, Subsidi Motor Listrik Tidak Tergantung Domisili KTP

Tim Pemburu Preman menangkap 4 preman leasing yang meresahkan warga di Jalan Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (13/3/2019). Dokumen Polres Metro Jakarta Barat Tim Pemburu Preman menangkap 4 preman leasing yang meresahkan warga di Jalan Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (13/3/2019).

"Kita menggandeng aparat hukum untuk mendudukkan ini yang salah siapa. Supaya customer pun sadar, ada bagian yang memang harus dia kerjakan, kita sebagai perusahaan pembiayaan tidak dianggap sesuatu yang remang-remang," kata Budi dalam acara talkshow meningkatkan literasi keuangan, Jumat (15/9/2023).

Kedua, fungsi dari sentral remedial adalah jadi tempat pengambilan barang jaminan yang sesuai standar. Artinya, tidak ada lagi pengambilan barang oleh pihak ketiga yang tidak terpercaya.

"Hari ini, kalau ada mata elang di luar sana ambil sepeda motor dan kebetulan itu FIF, dia datang, kita tidak mau terima. Kita bilang balikin saja ke customer-nya lagi, karena biasanya mereka berharap fee, kalau tidak bayar, ngapain mereka tarikin," kata Budi.

Baca juga: Tanpa Lulus Uji Emisi, Menhub Pastikan STNK Tidak Bisa Diperpanjang

Budi menegaskan, FIFGroup tidak mau terima barang yang memang tidak ditugaskan ke petugas yang sudah diberikan kuasa. Mengingat untuk mata elang jalanan, kadang suka main ambil saja.

Ketiga, sentral remedial mau dijadikan tempat yang adem dalam arti yang sebenarnya. Mengingat ketika ada barang yang ditarik, tentu konsumen dalam kondisi yang emosi atau panas.

"Kan biasanya enggak mungkin suaranya adem, kita buat dingin (ruangannya). Jadi kalau sedang panas, setidaknya adem, ada snack, kasih minuman dingin," kata Budi.

Jadi nantinya, sentral remedial ini memisahkan mana customer yang emosian dan tidak. Lalu customer yang memang baik secara catatan sebelumnya jadi ada ketakutan untuk sampai masuk ke sentral remedial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau