Meski begitu, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi tidak setuju dengan anggapan bahwa GIIAS kali ini didominasi oleh merek mobil China.
Nangoi juga mengatakan, masuknya merek kendaraan baru ke Indonesia membuktikan potensi besar industri otomotif dalam negeri, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
“Enggak dong, bisa dilihat sendiri besaran daripada booth dan segala macam,” ucap Nangoi kepada Kompas.com, Kamis (10/8/2023).
Baca juga: Mitsubishi Berencana Melengkapi Fitur ADAS pada XForce
“China mulai masuk, dan itu bagus. Karena itu akan membuat yang namanya persaingan semakin sehat dan bagus untuk konsumen kita,” ujarnya.
Melihat peta denah pameran GIIAS 2023, merek mobil China memang tampak menyemut dengan booth ukuran kecil hingga sedang, tersebar di Hall 03, Hall 08, dan Hall 09.
Namun, ukuran stan pabrikan otomotif yang paling luas di ICE BSD City, Tangerang, Banten, masih dipegang Toyota, Hyundai, Honda, Mitsubishi, dan Daihatsu.
Berdasarkan pengamatan redaksi Kompas.com selama beberapa hari GIIAS 2023, sampai Minggu (13/8/2023), booth merek-merek Jepang bukan hanya luas, melainkan juga dipenuhi pengunjung.
Baca juga: Adopsi Konsep Street Racing, Honda WR-V RS Tampil Sporty di GIIAS 2023
Sedangkan stan merek mobil mobil China ukurannya relatif lebih kecil, dengan jumlah pengunjung yang tidak terlalu banyak. Setidaknya tidak akan mampu sebanyak merek Jepang atau Korea Selatan jumlah pengunjungnya.
Akan tetapi, apabila performa pabrikan asal China ini konsisten seperti Wuling, bisa mendirikan pabrik, menawarkan produk yang potensial, dan tidak cuma sekadar jualan.
Maka, bukan tak mungkin eksistensi pabrikan China berpotensi bisa menggoyahkan dominasi merek Jepang.
Baca juga: Harga Beda Tipis, Ini Perbandingan Spek Honda EM1 e: dan Alva Cervo
Insentif untuk semua merek
Usai membuka GIIAS 2023, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat mengatakan bahwa insentif dari pemerintah untuk mendorong penjualan kendaraan listrik tidak hanya untuk merek-merek asal negara tertentu.
“Seperti yang kita lihat tadi kan calon-calon pabrikan yang akan menginvestasikan mobil EV kan banyak,” ujar Airlangga usai mengunjungi GIIAS 2023, Kamis (10/8/2023).
“Jadi kami mengeluarkan insentif itu untuk seluruh pabrikan dunia, termasuk indonesia. Kita enggak akan menyasar cuma satu manufaktur,” kata dia.
Baca juga: Apa Kabar Mobil Listrik Konsep Daihatsu Ayla EV?
Menurut Airlangga, pameran GIIAS 2023 dapat menjadi momentum bagi penjualan mobil listrik di Tanah Air. Mengingat, GIIAS merupakan ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia, bahkan kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
"Nah, ini juga yang mungkin kita berharap transaksi (kendaraan listrik) juga bisa tinggi," ucap Airlangga.
Saat ini, pemerintah terus berupaya mendorong penjualan mobil listrik di Indonesia seiring meningkatnya realisasi investasi dari pabrikan kendaraan listrik.
"Indonesia sedang mengalami momentum positif dalam pengembangan industri kendaraan listrik berkat posisinya sebagai produsen nikel terbesar di dunia," ujar Airlangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.