Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merek China Menginvasi GIIAS 2023

Kompas.com - 14/08/2023, 08:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Bahkan, Wuling menjadi perusahaan otomotif China pertama yang mengoperasikan pabrik di Indonesia pada 2017 melalui SAIC General Motors Wuling Motor Indonesia, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh SAIC-GM-Wuling Automobile (SGMW).

Dikutip dari data wholesales Gaikindo termutakhir, pada periode Januari-Juni 2023, Wuling berhasil mencatat 9.742 unit. Perolehan tersebut membuat Wuling menjadi merek terlaris ke-10 secara nasional, dengan pangsa pasar 1,9 persen.

Baca juga: Adu Kelengkapan Fitur Stargazer X Vs Xpander Cross, Mana Lebih Unggul?

Sebagai perbandingan, merek China lainnya semisal Chery, pada periode yang sama bisa menjual 1.994 unit dengan market share 0,4 persen. Adapun DFSK berhasil menjual sebanyak 772 unit dengan pangsa pasar 0,2 persen.

Dari sekian model dari merek China, Wuling Air EV bisa dibilang jadi produk yang diterima pasar. Dalam satu tahun peluncurannya, mobil listrik ini bisa terjual 10.031 unit. Pada tahun 2022, bahkan Air EV diklaim bisa merebut 68,7 persen pangsa pasar alias berstatus jadi penguasa segmen mobil listrik Indonesia.

Jauh sebelum Wuling, Chery sebetulnya sudah mulai berjualan di Indonesia pada 2006. Ketika itu, Chery Automobile yang tergabung dalam Indomobil Group merilis Chery QQ sebagai city car dan Chery Tiggo yang merupakan SUV.

Baca juga: Cicilan Murah Wuling Air ev di GIIAS 2023

Sedangkan merek Geely juga pernah hadir pada medio 2009, lewat produk sedan dan hatchback, yaitu tipe MK dan MK2. Namun, gelombang merek China saat itu tidak berjalan mulus dan cenderung gagal.

Khoo Shao Tze, President of PT Inchape Automotive Indonesia, mengatakan, dominasi merek kendaraan asal China yang terjadi akhir-akhir ini bukan tanpa sebab. Menurutnya, China adalah pemimpin pasar kendaraan listrik, yang saat ini tengah menjadi tren di seluruh dunia.

“Tahun lalu hampir tujuh juta kendaraan energi baru dijual di China. Ini tujuh kalinya Indonesia,” ujar Shao Tze di Tangerang, Kamis (10/8/2023).

“Saya pikir sudah sangat jelas kan? Energi baru. Dan mengapa energi baru? Karena inilah yang Indonesia miliki. Dan kami sangat yakin Indonesia akan menjadi pemimpin kendaraan energi baru secara global, bukan hanya untuk Indonesia,” kata dia.

Dari pantauan GIIAS 2023, ada 8 merek China yang fokus jualan mobil listrik mendominasi peserta pameran. Mulai sang penguasa pasar mobil listrik Wuling Air EV dan DFSK Gelora E, ada juga pendatang baru mulai jualan, seperti Seres E1. Kemudian, ada yang berstatus masih sekadar pamer, yaitu Maxus Mifa 9, Neta V, MG4 EV, Chery Omoda EV, dan GWM Ora 03.

Adapun dari merek Jepang lantai pameran juga diramaikan delapan merek yang memajang mobil listrik, dari Lexus RZ, Lexux UX, Toyota BZ4X, Honda N-Van Electric, SUV e: Prototype, Mazda MX30, Mitsubishi eK X EV, Nissan Leaf, Fuso e-Canter, hingga mobil listrik konsep Daihatsu Vizion-F.

Sementara itu, merek Eropa yang memamerkan mobil listrik ada lima produsen, yaitu Mercedes-Benz dengan EQS, EQE, dan EQB. Lalu, BMW i4 dan i7, serta Mini Electric. Kemudian termasuk juga Citroen e-C3 dan e-C4, sampai Volvo XC40.

Tak ketinggalan, masih ada dua merek Korea Selatan dengan model Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6, serta Kia EV9 dan EV6.

Baca juga: Baterai All New CR-V Hybrid Garansi 8 Tahun

Suasana GIIAS 2023Kompas.com Suasana GIIAS 2023

Jepang masih mendominasi

Harus diakui bahwa merek mobil asal China seperti menyerbu pasar Tanah Air, seiring dengan semakin bertumbuhnya penjualan mobil listrik, serta dukungan pemerintah untuk mempercepat elektrifikasi kendaraan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau