Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merek China Menginvasi GIIAS 2023

Kompas.com - 14/08/2023, 08:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com – Puluhan merek mobil penumpang berpartisipasi pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 yang berlangsung pada 10-20 Agustus.

Menariknya, ajang tersebut juga menjadi momentum bagi sejumlah merek mobil baru asal China untuk menunjukkan kebolehan di Indonesia. Mulai debut, sekadar perkenalan, sampai langsung penetrasi pasar.

Peserta pameran

Tercatat, ada lima merek mobil baru asal China baru yang memulai debut di Indonesia pada pameran otomotif nasional tahun ini. 

Baca juga: Merasakan Sleeper Bus PO Sinar Jaya Rute Solo-Jakarta Berangkat Pagi

Maxus Mifa 9 di GIIAS 2023KOMPAS.com / Daafa Maxus Mifa 9 di GIIAS 2023

Mereka adalah Great Wall Motor yang membawahkan merek Tank, Haval, dan Ora. Kemudian, ada juga Neta dan Maxus. Semua merek ini berada di bawah payung distribusi Grup Indomobil.

Merek China lain yang sudah eksis di Indonesia juga masih konsisten berpartisipasi pada ajang ini, mereka adalah Chery, DFSK, Wuling, Seres, dan MG.

Kalau dijumlah, total ada 10 merek mobil asal China yang berpartisipasi pada pameran yang bertempat di ICE BSD City, Tangerang, Banten.

Baca juga: Mau Kredit Motor Listrik Honda EM1 e:, Cicilan mulai Rp 1 Jutaan

Sementara itu, merek mobil lain yang ambil bagian pada ajang ini adalah Audi, BMW, Citroen, Daihatsu, Honda, Hyundai, Kia, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, Mini, Mitsubishi Motors, Nissan, Porsche, Subaru, Suzuki, Toyota, Volkswagen, dan Volvo.

Kemudian ada empat merek perwakilan dari segmen kendaraan niaga, yakni Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, dan UD Trucks.

Apabila diperinci, perwakilan dari Eropa ada delapan merek, Jepang punya 13 merek serta Korea Selatan diwakili dua merek.

Baca juga: Adu Fitur Mitsubishi XForce dan Honda HR-V, Mana yang Lebih Lengkap?

Suzuki GIIAS 2023Suzuki Suzuki GIIAS 2023

Selain itu, terdapat 15 merek kendaraan roda dua yang turut serta. Hanya saja, Astra Honda Motor jadi satu-satunya merek motor asal Jepang di GIIAS 2023. Kemudian, ada Segway jadi merek roda dua perwakilan Amerika Serikat, Royal Enfield mewakili India, dan Ion Mobility asal Singapura.

Sementara itu, Aprilia, Harley-Davidson, Motoguzzi, Piaggio, dan Vespa jadi lima merek motor dari Eropa. Adapun Benelli dan Keeway jadi dua merek asal China. Lalu, Alva, Exotic, Pacific, dan Polytron merupakan empat merek motor listrik lokal Indonesia.

Bila dijumlah semuanya, merek kendaraan China ada 12 merek, Jepang 14 merek, Eropa 13 merek, Indonesia empat merek, dan Korea Selatan dua merek. Tak ketinggalan pula Amerika Serikat, India, dan Singapura menyumbang masing-masing satu merek.

Baca juga: Pakai Platform Baru, Daihatsu Ayla Diklaim Lebih Nyaman

GWM Tank 500 di GIIAS 2023KOMPAS.com/ Daafa Alhaqqy Muhammad GWM Tank 500 di GIIAS 2023

Mobil listrik China

Kehadiran merek mobil asal China tidak boleh dianggap remeh. Dari sekian merek, bisa dibilang Wuling menjadi jenama asal Negeri Tiongkok yang paling sukses sejauh ini.

Bahkan, Wuling menjadi perusahaan otomotif China pertama yang mengoperasikan pabrik di Indonesia pada 2017 melalui SAIC General Motors Wuling Motor Indonesia, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh SAIC-GM-Wuling Automobile (SGMW).

Dikutip dari data wholesales Gaikindo termutakhir, pada periode Januari-Juni 2023, Wuling berhasil mencatat 9.742 unit. Perolehan tersebut membuat Wuling menjadi merek terlaris ke-10 secara nasional, dengan pangsa pasar 1,9 persen.

Baca juga: Adu Kelengkapan Fitur Stargazer X Vs Xpander Cross, Mana Lebih Unggul?

Sebagai perbandingan, merek China lainnya semisal Chery, pada periode yang sama bisa menjual 1.994 unit dengan market share 0,4 persen. Adapun DFSK berhasil menjual sebanyak 772 unit dengan pangsa pasar 0,2 persen.

Dari sekian model dari merek China, Wuling Air EV bisa dibilang jadi produk yang diterima pasar. Dalam satu tahun peluncurannya, mobil listrik ini bisa terjual 10.031 unit. Pada tahun 2022, bahkan Air EV diklaim bisa merebut 68,7 persen pangsa pasar alias berstatus jadi penguasa segmen mobil listrik Indonesia.

Jauh sebelum Wuling, Chery sebetulnya sudah mulai berjualan di Indonesia pada 2006. Ketika itu, Chery Automobile yang tergabung dalam Indomobil Group merilis Chery QQ sebagai city car dan Chery Tiggo yang merupakan SUV.

Baca juga: Cicilan Murah Wuling Air ev di GIIAS 2023

Spesifikasi Neta S, mobil listrik sport asal China dengan jarak tempuh 1.100 kilometer dan harga sekitar Rp 762 juta. Melantai di GIIAS 2023Kompas.com/Daafa Alhaqqy Spesifikasi Neta S, mobil listrik sport asal China dengan jarak tempuh 1.100 kilometer dan harga sekitar Rp 762 juta. Melantai di GIIAS 2023

Sedangkan merek Geely juga pernah hadir pada medio 2009, lewat produk sedan dan hatchback, yaitu tipe MK dan MK2. Namun, gelombang merek China saat itu tidak berjalan mulus dan cenderung gagal.

Khoo Shao Tze, President of PT Inchape Automotive Indonesia, mengatakan, dominasi merek kendaraan asal China yang terjadi akhir-akhir ini bukan tanpa sebab. Menurutnya, China adalah pemimpin pasar kendaraan listrik, yang saat ini tengah menjadi tren di seluruh dunia.

“Tahun lalu hampir tujuh juta kendaraan energi baru dijual di China. Ini tujuh kalinya Indonesia,” ujar Shao Tze di Tangerang, Kamis (10/8/2023).

“Saya pikir sudah sangat jelas kan? Energi baru. Dan mengapa energi baru? Karena inilah yang Indonesia miliki. Dan kami sangat yakin Indonesia akan menjadi pemimpin kendaraan energi baru secara global, bukan hanya untuk Indonesia,” kata dia.

Dari pantauan GIIAS 2023, ada 8 merek China yang fokus jualan mobil listrik mendominasi peserta pameran. Mulai sang penguasa pasar mobil listrik Wuling Air EV dan DFSK Gelora E, ada juga pendatang baru mulai jualan, seperti Seres E1. Kemudian, ada yang berstatus masih sekadar pamer, yaitu Maxus Mifa 9, Neta V, MG4 EV, Chery Omoda EV, dan GWM Ora 03.

Adapun dari merek Jepang lantai pameran juga diramaikan delapan merek yang memajang mobil listrik, dari Lexus RZ, Lexux UX, Toyota BZ4X, Honda N-Van Electric, SUV e: Prototype, Mazda MX30, Mitsubishi eK X EV, Nissan Leaf, Fuso e-Canter, hingga mobil listrik konsep Daihatsu Vizion-F.

Sementara itu, merek Eropa yang memamerkan mobil listrik ada lima produsen, yaitu Mercedes-Benz dengan EQS, EQE, dan EQB. Lalu, BMW i4 dan i7, serta Mini Electric. Kemudian termasuk juga Citroen e-C3 dan e-C4, sampai Volvo XC40.

Tak ketinggalan, masih ada dua merek Korea Selatan dengan model Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6, serta Kia EV9 dan EV6.

Baca juga: Baterai All New CR-V Hybrid Garansi 8 Tahun

Suasana GIIAS 2023Kompas.com Suasana GIIAS 2023

Jepang masih mendominasi

Harus diakui bahwa merek mobil asal China seperti menyerbu pasar Tanah Air, seiring dengan semakin bertumbuhnya penjualan mobil listrik, serta dukungan pemerintah untuk mempercepat elektrifikasi kendaraan.

Meski begitu, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi tidak setuju dengan anggapan bahwa GIIAS kali ini didominasi oleh merek mobil China.

Nangoi juga mengatakan, masuknya merek kendaraan baru ke Indonesia membuktikan potensi besar industri otomotif dalam negeri, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

“Enggak dong, bisa dilihat sendiri besaran daripada booth dan segala macam,” ucap Nangoi kepada Kompas.com, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Mitsubishi Berencana Melengkapi Fitur ADAS pada XForce

“China mulai masuk, dan itu bagus. Karena itu akan membuat yang namanya persaingan semakin sehat dan bagus untuk konsumen kita,” ujarnya.

Melihat peta denah pameran GIIAS 2023, merek mobil China memang tampak menyemut dengan booth ukuran kecil hingga sedang, tersebar di Hall 03, Hall 08, dan Hall 09.

Namun, ukuran stan pabrikan otomotif yang paling luas di ICE BSD City, Tangerang, Banten, masih dipegang Toyota, Hyundai, Honda, Mitsubishi, dan Daihatsu.

Berdasarkan pengamatan redaksi Kompas.com selama beberapa hari GIIAS 2023, sampai Minggu (13/8/2023), booth merek-merek Jepang bukan hanya luas, melainkan juga dipenuhi pengunjung.

Baca juga: Adopsi Konsep Street Racing, Honda WR-V RS Tampil Sporty di GIIAS 2023

Pameran GIIAS 2023 menjadi momentum perkenalan sejumlah merek mobil asal ChinaKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Pameran GIIAS 2023 menjadi momentum perkenalan sejumlah merek mobil asal China

Sedangkan stan merek mobil mobil China ukurannya relatif lebih kecil, dengan jumlah pengunjung yang tidak terlalu banyak. Setidaknya tidak akan mampu sebanyak merek Jepang atau Korea Selatan jumlah pengunjungnya.

Akan tetapi, apabila performa pabrikan asal China ini konsisten seperti Wuling, bisa mendirikan pabrik, menawarkan produk yang potensial, dan tidak cuma sekadar jualan. 

Maka, bukan tak mungkin eksistensi pabrikan China berpotensi bisa menggoyahkan dominasi merek Jepang.

Baca juga: Harga Beda Tipis, Ini Perbandingan Spek Honda EM1 e: dan Alva Cervo

ORA 03 di pameran GIIAS 2023KOMPAS.com / DIO ORA 03 di pameran GIIAS 2023

Insentif untuk semua merek

Usai membuka GIIAS 2023, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat mengatakan bahwa insentif dari pemerintah untuk mendorong penjualan kendaraan listrik tidak hanya untuk merek-merek asal negara tertentu.

“Seperti yang kita lihat tadi kan calon-calon pabrikan yang akan menginvestasikan mobil EV kan banyak,” ujar Airlangga usai mengunjungi GIIAS 2023, Kamis (10/8/2023).

“Jadi kami mengeluarkan insentif itu untuk seluruh pabrikan dunia, termasuk indonesia. Kita enggak akan menyasar cuma satu manufaktur,” kata dia.

Baca juga: Apa Kabar Mobil Listrik Konsep Daihatsu Ayla EV?

airlangga booth daihatsu mitsubishi vizion giias 2023 003KOMPAS.com/Claudia airlangga booth daihatsu mitsubishi vizion giias 2023 003

Menurut Airlangga, pameran GIIAS 2023 dapat menjadi momentum bagi penjualan mobil listrik di Tanah Air. Mengingat, GIIAS merupakan ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia, bahkan kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

"Nah, ini juga yang mungkin kita berharap transaksi (kendaraan listrik) juga bisa tinggi," ucap Airlangga.

Saat ini, pemerintah terus berupaya mendorong penjualan mobil listrik di Indonesia seiring meningkatnya realisasi investasi dari pabrikan kendaraan listrik.

"Indonesia sedang mengalami momentum positif dalam pengembangan industri kendaraan listrik berkat posisinya sebagai produsen nikel terbesar di dunia," ujar Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau