JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi jambret biasanya dilakukan pada kondisi tempat yang sepi. Targetnya adalah orang yang terlalu mencolok sedang main HP atau sedang diam saja dan tidak waspada.
Tapi, aksi jambret sekarang tampak makin parah. Misal seperti pada video yang diunggah akun medancyber_official, tampak jambret yang bersekongkol, ada dua motor yang punya tugas berbeda.
Motor pertama bertugas mengambil HP orang, sedangkan yang kedua tepat di belakang jambret tadi punya tugas menyiram cairan yang diduga air keras. Penyiraman tersebut, membuat korban yang refleks mengejar jadi mengurungkan niatnya.
Kalau dilihat, aksi tersebut memang bukan terjadi di Indonesia, tapi bisa dijadikan pelajaran yang berarti. Intinya, aksi jambret bisa saja seperti pada video, punya pengawal yang bisa melumpuhkan korban.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, kalau lihat kejadian tadi, memang sulit diprediksi, apakah jambret sendirian atau ada pengawal di belakangnya.
"Korban biasanya akan refleks, lakukan pengejaran terhadap pelaku dan itu natural. Tapi yang perlu digarisbawahi, kita harus waspada terhadap adanya kejahatan yang terjadi di jalanan," ucap Agus kepada Kompas.com, Kamis (3/8/2023).
Oleh karena itu, kalau terpaksa menggunakan HP saat sedang naik motor, sebaiknya cari tempat yang aman. Contohnya, bisa berhenti di lokasi yang ramai atau banyak orang, sehingga pelaku perlu pikir beberapa kali.
"Jadi jangan menggunakan HP di tempat sepi, apalagi jika daerah tersebut memang rawan kejahatan," kata Agus.
Kalau misal tidak tahu lokasinya aman atau tidak, lebih baik tetap cari tempat berhenti yang ramai. Setidaknya kalau ada aksi jambret, bisa teriak minta tolong dan banyak yang bantu mengejarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/04/062200215/video-jambret-siram-air-keras-jangan-main-hp-saat-berkendara