JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, terjadi insiden kecelakaan yang menimpa aktor Jordi Onsu. Mobil yang ditumpanginya mengalami pecah ban saat di jalan tol. Untuk itu, penting bagi pemilik mobil mengetahui bagaimana cara mengantisipasinya.
Saat melaju di jalan tol, kecepatan mobil cenderung tinggi. Dalam kondisi tersebut, tentu banyak pengendara yang panik saat mengalami pecah ban.
Baca juga: Arti Bulatan Merah dan Kuning pada Ban Mobil
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre, mengatakan, penyebab ban pecah di jalan biasanya karena kurangnya tekanan udara pada ban. Hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan panik.
"Kedua, jangan mengerem. Sebab, mobil bisa tidak terkontrol bila direm. Tahan kemudi, kurangi kecepatan dan perjalan arahkan ke pinggir jalan," ujar Marcell, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Marcell menambahkan, saat laju mobil sudah dirasa sangat pelan, baru mulai injak rem secara perlahan. Saat kecepatan masih cenderung tinggi hingga menengah, jangan injak rem sama sekali.
Baca juga: Ganti Ban Mobil yang Sudah Retak, Cek Harga Ban Mobil per Juli 2023
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, reaksi dana akibat oleh pecah ban berbeda-beda. Semua tergantung kondisi, keterampilan, ketenangan, keakuratan dalam melakukan koreksi setir. Menurutnya, itu butuh jam terbang yang tinggi.
"Kecepatan ideal kendaraan tetap bisa terkontrol oleh pengemudi pada umumnya ketika pecah ban di kecepatan 60-70 kilometer per jam. Kecepatan lebih dari itu, untung-untungan, ada yang berhasil mengontrol, ada yang berujung celaka," kata Sony.
Sony menambahkan, saat ban mobil pecah, tahan setir ke arah depan, hindari koreksi setir berlebihan yang bisa bikin mobil limbung. Kemudian, angkat kaki dari pedal-pedal, seperti gas, rem, atau kopling (untuk yang manual).
"Fokus menguasai kendaraan dan jangan pindah-pindah gigi ke rendah atau jangan juga tarik rem tangan," ujarnya.
Namun, dari semua tips tersebut, yang paling penting adalah jangan panik. Sebab, ketika panik sudah menguasai, maka orang cenderung kehilangan kendali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.