Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Penyakit Nissan X-Trail di Tiap Generasi, Kenali Sebelum Membeli

Kompas.com - 01/08/2023, 08:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nissan X-Trail merupakan salah satu SUV yang cukup tangguh untuk digunakan harian di perkotaan. Sebelum membeli, ada baiknya untuk mengenali dulu penyakit umumnya.

Untuk diketahui, X-Trail di Indonesia dipasarkan hingga tiga generasi. Generasi pertama disebut juga dengan T30, lalu generasi kedua T31, dan yang ketiga T32.

Baca juga: Mau Pelihara Nissan X-Trail Lawas, Kenali Dulu Penyakit Umumnya

Reza, dari bengkel spesialis Nissan dan Datsun, Garasi T30, di Pasar Segar Cinere, mengatakan, untuk setiap generasi X-Trail, memiliki beberapa penyakit yang biasanya terjadi.

Nissan X-Trail T30Dok. Autoevolution.com Nissan X-Trail T30

"Untuk T30, kalau bagian mesin, penyakit paling umum itu di sensor CKP (crankshatf position sensor). Lalu, di sensor pedal gas. Kadang kan ada yang tiba-tiba tidak bisa digas, tapi mesin menyala, jadi idle saja," ujar Reza, saat ditemui Kompas.com, belum lama ini.

Kalau untuk X-Trail T31, biasanya penyakitnya itu di busi dan coil. Menurutnya, coil T31 sering kali mati.

Baca juga: Nissan Bawa Mobil Hybrid di GIIAS, Antara X-Trail atau Serena e-Power

"T31, Livina, dan Evalia, rata-rata penyakitnya sama, di busi dan coil. Untuk coil masih bisa substitusi dengan Livina, tapi yang mesin 1.5 L juga," kata Reza.

Nissan X-Trail 2012Istimewa Nissan X-Trail 2012

"Kalau T32, mesin jarang bermasalah, biasanya yang saya temukan justru penyakitnya di AC. Biasanya, di bagian modulnya. Sebab, modulnya kan sudah tidak pakai relay lagi, sudah modul sepenuhnya," ujarnya.

Pada X-Trail T32, terkadang AC membesar sendiri, atau AC mati hanya angin saja. Sedangkan jika mau mengganti modul, biasanya harus full set atau seluruhnya.

Nissan X-Trail 2004Foto: Reezocar Nissan X-Trail 2004

"Kalau modul, suka ada yang diservis, tapi biasanya rusak lagi. Akhirnya, jalan satu-satunya ya ganti modul. Kalau tidak ada yang baru, ya cari copotan," ujar Reza.

Harga modulnya disebutkan lumayan mahal, bisa sampai Rp 3 juta lebih, itu pun yang copotan. Kalau barunya, menurut Reza, bisa sampai dua kali lipatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau