Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ban RFT Pecah di Jalan Tol, Mobil Masih Bisa Dipakai Jalan

Kompas.com - 30/07/2023, 11:41 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa pengendara pernah mengalami kejadian ban bocor atau pecah saat melaju di jalan tol. Beruntung bagi mobil yang menggunakan ban Run Flat Tires (RFT), karena mobil masih bisa melaju menuju bengkel terdekat meskipun tekanan angin kosong.

Seperti yang terlihat pada video TikTok @sgsilvya (29/7/2023), di mana sedan Mercedes-Benz diketahui melindas potongan besin di jalan tol hingga membuat dinding ban robek.

Lagi enak2 denger lagi tb2 ada potongan besi sebesar setengah botol mineral 330 ml ditengah jalan. Udh ga bisa dihindari krna kl banting steer ada mobil di kanan, sblh kiri bahu jalan dan lg ada truk parkir,” tulis keterangan video di akun tersebut.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Ujian SIM di Indonesia Dibuat Sulit

tambal ban tubelessKompas.com/Fathan Radityasani tambal ban tubeless

Usai kejadian tersebut, MID mobil langsung mendeteksi bahwa tekanan angin pada ban tersebut sudah habis.

Pengendara pun langsung berhenti di bahu jalan dan tidak lama kemudian ada petugas Patroli Jalan Raya (PJR) yang menghampiri.

Untung mobil aku pake ban RFT jd walau tekanan anginnya habis masih bs jalan maks 80km dgn speed 60-80km/jam,” lanjut keterangan video tadi.

Baca juga: Merasa Dicurangi Bengkel Resmi Saat Servis, Pria Ini Curhat di Media Sosial

Mobil pun bisa langsung melaju menuju bengkel terdekat tanpa perlu diderek. Adapun petugas PJR ikut mengawal mobil sampai exit terdekat dan mencarikan toko ban terdekat.

On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal, mengatakan, ban RFT didesain khusus dengan sidewall yang lebih tebal sehingga masih mampu digunakan berjalan meskipun angin pada ban sudah tidak ada lagi.

Run Flat Tire atau RFT itu kasarnya ban tanpa angin. Misalnya ada bocor, atau tertusuk paku dan benda tajam lainnya, namun kemampuan masih mendekati ban normal atau masih ada tekanan angin, dengan syarat pada kondisi kecepatan, dan jarak tempuh tertentu,” ucap Zulpata saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Modal Rp 30 Jutaan, Upgrade Toyota Fortuner Lawas Jadi GR Sport

Buth sinergi, baik dari ban maupun pelek.BMW Buth sinergi, baik dari ban maupun pelek.

Dengan begitu, memungkinkan pengemudi bisa tetap melaju sampai ke bengkel terdekat untuk segera mengganti ban.

Zulpata menyarankan, dalam keadaan tersebut mobil tidak melebihi kecepatan 80 kpj. Hal ini untuk mengurangi risiko jika pengendalian bisa tiba-tiba berubah. Ditakutkan, saat berbelok atau rem mendadak, kinerja ban tidak optimal sehingga bikin celaka.

“Umumnya kecepatan maksimal 80 kpj, dengan jarak tempuh maksimal 80 Km sampai 120 Km. Tergantung klaim dari masing-masing pabrikan ban,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau