Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada di Jalan Tol, Ban RFT Robek karena Lindas Potongan Besi di Tengah Jalan Tol

Kompas.com - 30/07/2023, 09:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengemudi mobil viral setelah membagikan kisah ban mobil yang dikendarainya robek di bagian samping (side wall) karena benda tumpul yang berada di tengah jalan Tol Cipali, Km 148.

Dalam unggahan akun TikTok sgsilvya, pengemudi menceritakan awal mula kejadian. Dia juga menyebut kejadian ban robek ini sudah dua kali. Pertama di Tol Jakarta-Tomang karena lubang, namun baru ini karena ada benda asing di tengah jalan tol saat melintas di Tol Cipali.

Baca juga: Bikin Tampilan Innova Lawas Jadi Innova Barong, Biaya mulai Rp 9 Juta

"Kalau gak keluar kota lewat jalan tol, aku gak bakalan tau kalau.... Tol di indo itu banyak"sampah" yg bisa bikin ban mobil kalian smpe begini. Udah sering nabrak 2 barang2 kecil di jalan tol, tp ini yg terparah," tulis keterangan foto bergerak, dikutip Kompas.com, Minggu (30/7/2023).

"Lagi enak2 denger lagu tb2 ada potongan besi sebesar setengah botol mineral 330ml ditengah jalan. udh ga bisa dihindari krna kl banring steer ada mobil di knan sblh kiri bahu jalan dan lg ada truk parkir. Dan ini udah ke2x nya ban aku sampe sobek begini hasil kerja keras jalan tol kita," tulis akun.

"Kirain gak knp2 trnyata lgsg ada alert tekanan angin ban abis seabis2nya. Bisa diliat ban lain masih hampir 300kpal, yg 1 itu merah smpe tgl 5kpal," tulis penjelasan akun.

Beruntung, sang pengemudi mengatakan memakai ban RFT sehingga walau ban kempis masih bisa dipakai jalan.

"Begitu berenti ke bahu jalan lgsg ada PJR nyamperin, krna layaknya truk yg td parkir pinggir jalan jd mungkin abis kena apes jg, jd PJR nya kebtulan lg ngurusin itu truk. Lgsg dikawal ke exit terdekat, dicariin toko ban terdekat," katanya.

"Untung mobil aku pake ban RFT jd walau tekanan anginnya habis masih bs jalan maks 80km dgn speed 60-80km/jam. kejadian di Top Cipali Km148. Tp gak keburu foro krna td udh badmood," tulisnya.

Baca juga: Motor Listrik Hasil Konversi Bengkel Non-Resmi Dianggap Bodong

Ban sobek bagian dinding samping karena kurang tekanan anginDicky Aditya Wijaya Ban sobek bagian dinding samping karena kurang tekanan angin

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana menjelaskan, apes memang tidak mengenal waktu dan tempat. Termasuk mengalami ban robek karena tumbukan benda tumpul di jalan tol.

Tidak jarang kasus ban pecah malah berakibat kecelakaan yang fatal. Pengemudi yang tidak tahu bagaimana cara menangani kondisi darurat tersebut, menyebabkan mobil jadi hilang kendali dan terbalik.

Sony mengatakan, jika mengalami kondisi tersebut pengemudi tidak boleh panik. Panik memang manusiawi namun harus ditanamkan operasional yang benar dalam kondisi darurat.

"Kebiasaan yang dilakukan dan salah yaitu mengandalkan rem untuk berhenti dan tidak menguasai teknik dasar saat emergency," ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Sinyal BMW Bakal Bawa Mobil Listrik Baru ke GIIAS 2023

Ban sobek di bagian sidewall tidak bisa digunakan lagiFlickr/Yarlenko Ban sobek di bagian sidewall tidak bisa digunakan lagi

Sony menjelaskan, taknik paling benar ialah mobil tidak usah direm karena ada engine brake yang memperlambat laju kendaraan. Artinya, kaki lepas juga dari pedal gas, tidak perlu injak apa-apa saat ban pecah.

"Tindakan reaktif saat pecah ban, pertama, tahan kemudi ke arah depan (lurus). Kendaraan biasanya meluncur ke arah ban yang pecah, sehingga pengemudi cenderung mau injak rem," ucap Sony.

Kemudian ketika ban pecah dan mobil berada di kecepatan 50 Kpj sampai 60 Kpj masih bisa dikendalikan. Jadi saat sudah bisa dikuasai, arahkan kendaraan ke kiri jalan atau posisi yang aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau