Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedal Sepeda Listrik Sewaan Banyak yang Dicopot

Kompas.com - 29/07/2023, 16:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Terdapat perbedaan umum yang bisa ditemui antara sepeda listrik dan motor listrik. Kendaraan roda dua dikategorikan sebagai sepeda listrik selama masih ada kayuhan atau pedal.

Sedangkan motor listrik, murni tidak ada pengayuh atau pedal. Tapi, pemandangan yang cukup unik kalau melihat ke sepeda listrik yang disewakan oleh perorangan, pedalnya tidak dipasang.

Terlihat memang ada komponen yang bisa jadi pedal, cuma, bagian untuk tempat kaki memijak tidak dipasang. Ada alasan kenapa hal ini dilakukan, demi keamanan dari sepeda listrik.

Baca juga: Bocah di Bawah 12 Tahun Dilarang Mengendarai Sepeda Listrik

Anak di bawah umur (Bocil) mengendarai sepeda listrik di jalan umum bisa sangat membahayakanTangkapan layar youtube @Misterjayofficial Anak di bawah umur (Bocil) mengendarai sepeda listrik di jalan umum bisa sangat membahayakan

Nopi, pemilik tempat penyewaan sepeda listrik di daerah Bogor mengatakan, tidak adanya pedal membuat pemilik sepeda jadi bisa memantau, sepeda listriknya tidak dibawa terlalu jauh.

"Sengaja (tidak dipasang), biar kepantau, kalau jauh ada gowesan kan mereka bisa gowes, makanya kita enggak pasang," kata Nopi kepada Kompas.com, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Wuling Siapkan Investasi Rp 2 Triliun untuk Jawa Barat

Mengingat, sepeda listrik yang disewakan biasanya dibatasi waktu. Nopi membuat tarif Rp 15.000 untuk satu jam, baterai masih cukup untuk sekadar dibawa keliling sekitar komplek atau perumahan.

Kalau misal ada pedal, tentu saat di tengah jalan baterai habis, masih bisa digowes. Tapi kalau tidak ada, mau tidak mau harus didorong sepedanya, jadi itu membuat penyewa berpikir dua kali untuk bawa jauh sepeda listriknya.

Nopi juga tidak memasang sistem seperti GPS yang mengawasi ke mana sepedanya dibawa. Cuma berdasarkan kepercayaan dan disewakan ke orang yang dikenal saja, sehingga bisnisnya bisa terus berjalan.

"Biasanya mudeng (ngerti) sendiri, tau sampai jam berapa. Di sini kita lihat jam dulu sebelum dikasih, cuma lebih 5-10 menit gapapa, kalau setengah jam baru kena cas," kata Nopi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau