Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepeda Motor Overpopulasi di Indonesia, Bakar BBM Rp 7,24 T Per Hari

Kompas.com - 29/07/2023, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) Arifin Tasrif menilai populasi sepeda motor berbahan bakar fosil di Indonesia sudah melebihi kapasitas seharusnya. Tidak heran pada beberapa titik tertentu sering kali terjadi kepadatan.

Berdasarkan data yang diperolehnya dari Korlantas Polri, saat ini kendaraan roda dua yang aktif beroperasi mencapai 120 juta. Angka tersebut terus meningkat 5-6 persen tiap tahun.

"Motor berbahan bakar itu sudah overpopulasi. Bayangkan, konsumsi 1 liter tiap hari, ekuivalen 650 crude oil per hari. Hari ini, harganya 80 dollar AS, maka ada 480 juta dollar AS (Rp 7,24 triliun) kita bakar," katanya di Jakarta, Jumat (28/7/2023) sore.

Baca juga: ESDM Klaim ada 4.578 Pemohon Konversi Motor Listrik, 95 Persen di Jawa

Acara gelar konversi motor listrik perdana oleh Kementerian ESDMKompas.com/Daafa Alhaqqy Acara gelar konversi motor listrik perdana oleh Kementerian ESDM

"Emisinya, menghasilkan 2,5 Kg emisi. Jadi kalau 120 juta, berarti berapa? 300 juta Kg emisi per hari. Sementara, Indonesia berkomitmen untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang atau lebih cepat dengan bantuan luar negeri," ucap Arifin.

Sehingga, dibutuhkan suatu terobosan supaya menekan laju peningkatan polusi dan impor bahan bakar fosil. Seraya, menciptakan ekosistem bagi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dan menuju era elektrifikasi.

Arifin menilai, program konversi motor bakar ke motor listrik akan menciptakan angka transaksi hingga Rp 1.000 triliun.

"Kegiatan konversi ini akan menggerakan roda perekonomian kita. Karena, nilai yang akan tercatat akan besar, Rp 900 triliun-1.000 triliun. Kalau hanya konversi," ujar dia.

Baca juga: Sulitnya Regenerasi Pebalap Mobil Perempuan

Konversi motor listrik garapan PetrikbikeDok. Petrikbike Konversi motor listrik garapan Petrikbike

"Apalagi dengan insentif, maka konversi ini bisa berlaku cepat. Baik untuk motor baru, motor bekas. Apakah kita akan capai (target net zero emission) di 2060? Ya nanti kita sama-sama," kata Arifin.

Tidak sampai di sana, ia pun melihat adanya peluang kegiatan ekonomi lain dalam program pengadaan motor listrik. Termasuk pembangunan infrastruktur, terutama untuk jaringan pengisian kendaraan listrik.

"Lalu, PLN akan tambah berapa puluh GW lagi (jaringan listrik) kapasitasnya yang kita harapkan dari pembangkit EBT. Dalam hal ini, solar panel akan menjadi andalan," imbuh Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau