Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian Memotong Per agar Mobil Tampil Ceper

Kompas.com - 10/07/2023, 17:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Banyak masyarakat mencoba memodifikasi suspensi mobil agar tampil sesuai keinginan. Salah satunya dengan membuat mobil lebih ceper.

Bukannya mengganti pegas dengan yang lebih empuk, tidak sedikit pengguna malah memotong per agar lebih pendek.

Dilihat dari tampilannya, cara tersebut memang bisa membuat mobil lebih ceper, tetapi ada efek sampingnya. Selain merugikan dari sisi performa, ternyata juga berisiko.

Baca juga: Modifikasi Mesin Motor Standar Jadi 2 Silinder, Servisnya Bagaimana?

Modifikasi Toyota Kijang bergaya kartunDok Keen media Modifikasi Toyota Kijang bergaya kartun

Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan, langkah memotong pegas keong agar mobil tampil ceper bisa dikatakan tidak bijak karena hanya mementingkan satu sisi, yaitu tampilan, tapi mengabaikan kenyamanan dan keamanan pengendara.

“Dari sisi kenyamanan, pegas yang dipotong akan membuat suspensi menjadi lebih keras, karena sama saja mengurangi langkah peredam kejut dalam meredam kejutan dari permukaan jalan,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (10/7/2023).

Hardi mengatakan, ibaratnya pegas standar memiliki langkah peredaman 15 cm, karena pegas ini dipotong, maka sisanya hanya 8 atau 10 cm.

Baca juga: Paket Modifikasi Toyota Vios Limo Eks Taksi, mulai Rp 5 Juta

Modifikasi Toyota VelozDok pribadi Muhamad Ihsan Modifikasi Toyota Veloz

Akibatnya, ketika mobil menerjang lubang atau polisi tidur akan lebih terasa guncangannya. Bahkan, pada kecepatan tertentu akan menyebabkan suspensi bunyi kasar seperti peredam kejut lemah.

“Bunyi ketukan keras biasanya timbul bila mobil melaju cukup kencang dan melibas jalan tidak rata, itu dampak dari pergerakan peredam kejut terbatas, akhirnya pegas mentok atau ambles maksimal dengan kencang,” ucap Hardi.

Selain berdampak pada performa suspensi dalam menghasilkan kenyamanan, pegas keong yang dipotong berisiko mengalami korosi.

Baca juga: Modifikasi Toyota Kijang Innova Reborn, Tipe G Serasa Venturer

“Pegas spiral atau pegas keong itu bila kondisinya utuh sebenarnya dilapisi oleh antikarat, sejenis cat khusus. Nah, ketika pegas ini dipotong maka akan ada bagian antikarat pada pegas yang terkelupas,” ucap Hardi.

Bagian pegas yang sudah tidak terlindung tersebut bisa mengalami korosi yang berakibat fatal, bahkan patah.

“Pegas itu bisa patah akibat korosi. Maka dari itu, sebaiknya jangan memotongnya, mending diganti saja dengan pegas lain yang lebih sesuai dengan keinginan,” ucap Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau