JAKARTA, KOMPAS.com - Pada beberapa waktu lalu, rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) industri perbankan sempat mengalami kenaikan tipis.
Otoritas Jasa Keuangan mencatat, angka NPL pada April 2023 lalu, mencapai pada level 0,78 persen dari sebelumnya 0,72 persen. Hal tersebut, tentu sedikit banyak berpengaruh terhadap pembiayaan di berbagai sektor seperti otomotif.
Sebab, apabila NPL tinggi artinya banyak masyarakat yang gagal bayar kredit kendaraan. Pihak Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) memprediksi tren tersebut akan bertahan hingga memasuki semester II/2023 karena berakhirnya restrukrusisasi Covid-19.
Baca juga: Honda Tanggapi Keluhan Artis yang Kecewa Servis di Bengkel Resmi
Namun, menurut pihak Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), hal itu bisa juga meleset. Mengingat kondisi ekonomi Indonesia kini sedang berada padatren positif yaitu di level 5,03 persen pada kuartal I/2023 (naik 0,2 persen yoy).
"Sehingga diperkirakan NPL akan tetap pada level 2,3 persen atau 2,4 persen. Angka terkait cenderung stabil pasca-pandemi (biasanya di 2,5 persen)," kata Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/6/2023).
"Dengan itu, sebenarnya tidak ada masalah soal kredit berjalan, khususnya di kendaraan bermotor. Saat ini, kredit kendaraan bermotor sekitar 10 persen ya," lanjut dia.
Adapun kenaikan NPL pada periode April 2023 lalu, Suwandi menyebut kondisi itu wajar saja karena ada suatu momen khusus yakni Idul Fitri alias Lebaran. Alasannya, ada beberapa faktor dari konsumsi hingga peralihan preferensi belanja.
Baca juga: Hindari Kebiasan Ini Saat di Tanjakan, Bikin Kopling Cepat Aus
"Biasanya ketika pada momen tersebut, memang NPL akan naik karena adanya beberapa faktor. Apalagi sudah lepas pandemi Covid-19," katanya.
"Tetapi setelah itu akan berangsur normal, biasa saja. Tetapi kita tak bisa asal sebut (angka) karena belum keluar untuk Mei 2023-nya. Namun, prediksi kita di kisaran itu," ujar Suwandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.