Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TransJakarta Bilang Pengadaan Bus Listrik Lebih Mahal 30 Persen

Kompas.com - 12/06/2023, 09:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT TransJakarta telah memberikan komitmennya untuk turut mendukung program elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia melalui pengadaan bus lsitrik untuk transportasi umum.

Hanya saja, pengadaan bus listrik sebagai operasional transportasi umum masih lebih mahal dibandingkan bus berbahan bakar solar. Bahkan, disebutkan selisih bisa mencapai 30 persen.

Demikian dikatakan Direktur Utama PT TransJakarta Welfizon Yuza dalam Rapat Kerja bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Jumat (10/6/2023).

Baca juga: Nasib Sial Masih Menghantui Marquez, Kecelakaan dan Gagal Podium Lagi

Sasis bus listrik Mercedes Benz eO500UMERCEDES-BENS-BUS.com Sasis bus listrik Mercedes Benz eO500U

"Bus listrik ini kan saat ini kita bayar lebih kurang 30 persen lebih mahal dibanding (bus) solar yang eksisting," kata Welfizon.

Supaya proses transisi menuju kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dan mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada 2060 mendatang, ia pun mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan pemberian insentif.

Sehingga, beban biaya pengadaan bus listrik bisa lebih ringan meski dalam kesempatan itu tidak disebut secara rinci berapa selisihnya secara rupiah.

"Harusnya insentif-insentif ini kan dari semua instansi dan lembaga juga memberikan dukungan, seperti yang sekarang misalnya mengenai PPn dan segala macam yang sedang dibahas," ujarnya.

Welfizon mengatakan, saat ini TransJakarta telah mengoperasikan 30 unit bus listrik. Rencananya, jumlah tersebut akan ditambahan 70 unit bus hingga akhir tahun.

Baca juga: Ketemu Bus Ugal-ugalan, Ini Pesan dari Sopir Bus AKAP

Bus listrik baru buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) akan digunakan armada transportasi wisata Kota SemarangDicky Aditya Wijaya Bus listrik baru buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) akan digunakan armada transportasi wisata Kota Semarang

Setelah pengadaan 100 unit bus listrik, pihak TransJakarta akan melakukan evaluasi, baik dari sisi bisnis, finansial, operasional, hingga sisi teknis lainnya.

"Perkembangan teknologi terkait dengan bus listrik ini sangat cepat sekali, kami harus hati-hati," kata Welfizon.

"Sehingga nanti tidak ada risiko sudah melakukan pengadaan begitu banyak bus listrik, ternyata ada perubahan regulasi, perubahan bisnis, dan yang lainnya. Jadi kita lihat 100 unit bus listrik kita jalankan dulu, kita evaluasi sambil mendorong regulasi-regulasi terkait keluar," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau