Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2023, 07:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda listrik atau e-bike kini semakin ramai digunakan. Tidak hanya itu, kualitas dan performa yang ada di model lansiran terbaru juga semakin bagus dan canggih.

Kenyamanan dan keringkasan biasanya menjadi salah satu faktor utama dari banyaknya minat pengguna, mengingat sepeda listrik punya ukuran jauh lebih kecil dari pada motor konvensional, namun sudah dilengkapi dinamo dan bisa digas.

Berkat teknologi yang ada semakin mumpuni, anjuran keselamatan untuk penggunaan sepeda listrik juga berubah, di mana pengendara sangat disarankan untuk bersikap lebih hati-hati dan tidak menggampangkan keamanan.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC) menjelaskan, perlengkapan keselamatan seperti jaket, alas kaki tebal, serta helm sebaiknya digunakan dengan lengkap saat mengendarai sepeda listrik.

Baca juga: Ini Sikap yang Dilakukan Saat Lihat Anak Kecil Bawa Sepeda Listrik di Jalan

Pengunjung mendapat kesempatan mencoba sepeda motor listrik di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Kamis (28/7/2022). Motor dan sepeda listrik yang bisa dicoba antara lain Gesits GI, Rakata NX8 dan NX3, Rakata OYIKA 59, U Win, serta Fly DF-5.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pengunjung mendapat kesempatan mencoba sepeda motor listrik di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Kamis (28/7/2022). Motor dan sepeda listrik yang bisa dicoba antara lain Gesits GI, Rakata NX8 dan NX3, Rakata OYIKA 59, U Win, serta Fly DF-5.

Khusus untuk pelindung kepala, Marcell justru menganjurkan menggunakan helm sepeda motor yang sudah berlabel SNI, bukan khusus sepeda biasa.

Menurut dia, kecepatan maksimal dari sepeda listrik lansiran terbaru cukup kencang. Maka dari itu sudah cukup banyak ditemui motor listrik dengan kecepatan 40 kpj ke atas.

“Padahal kalau terjadi tabrakan dengan kecepatan 40 kpj sampai 50 kpj, fatalitasnya (potensi kematian) sama seperti jatuh dari lantai 5, jadi bayangkan saja. Makanya helm yang jauh lebih layak sangat dibutuhkan,” ucapnya kepada Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Dia menambahkan, sepeda listrik dengan teknologi terbaru sebaiknya tidak ‘hanya’ dianggap sebagai kendaraan ringkas, seperti sepeda konvensional pada umumnya.

Baca juga: Motor Curian dan Belum Bayar Pajak Tidak Dapat Subsidi Konversi Motor Listrik

Anak di bawah umur (Bocil) mengendarai sepeda listrik di jalan umum bisa sangat membahayakanTangkapan layar youtube @Misterjayofficial Anak di bawah umur (Bocil) mengendarai sepeda listrik di jalan umum bisa sangat membahayakan

“Sepeda listrik itu bisa cepat, ringkas, dan terbilang sangat enteng. Ini bisa berbahaya kalau pengendara tidak fokus, apalagi kurang pengalaman, potensi kecelakaan pasti lebih besar,” kata dia.

Anjuran lain disampaikan oleh Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia. Dia menitikberatkan saran kepada para orang tua yang sudah memiliki anak kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com