Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2023, 07:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sering ditemui pengendara motor yang nekat melakukan aksi wheelie atau kebut-kebutan di jalan raya, baik di perkotaan maupun jalan pedesaan. Para pelaku biasanya masih remaja. Mereka dengan bangga merekam dan mengunggah aksinya ke media sosial.

Seperti contoh video yang diunggah oleh akun Instagram @fakta.suroboyo, Selasa (30/5/2023). Dalam rekaman itu terlihat seorang remaja yang melakukan wheelie di jalan raya sambil beberapa kali masuk ke jalur berlawanan arah dan mengganggu pengguna jalan lain.

Hal ini tentu sangat berbahaya dilakukan, sebab tak hanya mencelakai diri sendiri, namun juga pengguna jalan lainnya.

Baca juga: Harga VW Karmann Ghia Bekas Tembus Rp 1,35 Miliar

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana mengatakan, para pelaku tersebut masih ingin mengeksplor keterampilannya, jadi tidak peduli pada risiko yang bisa terjadi.

“Bagi mereka yang penting puas terhadap apa yang dilakukan. Fenomena ini terjadi karena kurangnya pemahaman dalam berkendara yang aman,” ucap Agus.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Fakta Surabaya | Berita Surabaya (@fakta.suroboyo)

Agus menambahkan, pemahaman soal keselamatan berkendara ini juga tidak dilakukan secara akademis atau lewat pendidikan. Padahal, banyak korban dari kecelakaan karena ketidaktahuan soal berkendara dengan aman.

“Mereka juga jalan dengan kelompok atau teman-temannya, sehingga seperti ingin ada pengakuan kalau yang dilakukannya tidak bisa orang tiru. Biasanya ego dari pengendara dengan usia dini ini sangat tinggi,” kata Agus.

Dalam hal ini, pihak kepolisian punya peran besar untuk memberi pemahaman soal keamanan berkendara. Tapi sayang, apa yang sudah dilakukan pihak terkait masih belum terlihat berdampak.

“Kepolisian bisa datang ke sekolah secara teratur, lalu melakukan campaign di jalan. Bisa juga dengan melakukan tindakan pencegahan langsung dengan operasi di jalan raya,” ujar Agus.

Aksi wheelie yang dilakukan di jalan raya@jakartawheeliemaniac Aksi wheelie yang dilakukan di jalan raya

Menurut Agus, mengurangi kecelakaan dengan menindak aksi ugal-ugalan masih sulit dilakukan, apalagi jika sendiri. Pihak kepolisian harus turut menanganinya, bahkan dari hulu atau pendidikan berkendara yang aman.

Adapun bagi pengendara yang mengemudikan kendaraan bermotor dengan cara ugal-ugalan, tidak wajar, dan melebihi batas kecepatan maksimal merupakan bentuk pelanggaran lalu lintas.

Baca juga: Interior C-HR Generasi Baru Bocor ke Publik, Lebih Luas dan Sederhana

Pengendara bisa dikenakan sanksi pidana dengan kurungan paling lama dua bulan dan denda paling banyak Rp 500.000, sesuai dengan Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Pasal 287 ayat (5).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com