JAKARTA, KOMPAS.com— Modifikasi truk merupakan tren yang sudah ada sejak lama dalam dunia otomotif. Namun di tengah polemik kebijakan penghapusan truk Over Dimension and Over Loading (ODOL), modifikasi truk tribal akhir-akhir ini marak diperbincangkan.
Bahkan, beberapa truk milik perusahaan pengakut barang sengaja mengubah kendaraannya dengan gaya truk tribal. Misalnya seperti cuplikan video yang diunggah oleh akun tiktok @hrinfotransport.
Pada video tersebut truk dimodifikasi dengan cara menyambung overhang belakang sasis, sehingga secara ukuran truk menjadi lebih panjang.
Overhang sendiri merupakan bagian kendaraan yang diukur dari jarak sumbu roda dengan ujung bemper depan dan belakang mobil.
Baca juga: Hitung Biaya Kepemilikan Chery Omoda 5 sampai 100.000 Km
Menanggapi video tersebut, Eko, pemilik Irsyad Putra Karoseri yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah mengatakan bila truk tribal merupakan modifikasi yang mengadopsi DNA truk besar, yakni menggunakan ban belakang dengan konfigurasi jajar ke belakang.
“Spesifikasi di atas tronton. Ban bagian belakang jumlahnya 6 kiri 6 kanan,” kata Eko kepada Kompas.com, Minggu (21/5/2023).
@hrinfotransport Fenomena Truk Tribal #hrinfo #truktribal ? Musik Tiktok - Dj unodhowhow
Biasanya pihak bengkel las atau karoseri akan memotong overhang truk, lalu hasil potongan ditambahkan rangka sambungan.
Lalu untuk menopang bodi truk yang makin panjang, maka ada beberapa pihak bengkel atau karoseri yang menambahkan satu sumbu roda tambahan di belakang sumbu roda asli. Sehingga konfigurasi akan berubah dari aslinya.
Bisa juga dipotong dari bagian tengah sasis yang disambung sehingga jarak roda depan dan belakang jadi lebih panjang sehingga kendaraan lebih panjang baka lebih panjang dan muatan bertambah.
Namun menurut Eko, memodifikasi truk dengan gaya tribal sangat tinggi resiko. Hal tersebut lantaran secara bobot dan porsi kendaraan jadi lebih besar, sehingga kendaraan jadi sulit atau kurang fleksibel saat melintasi jalan.
Baca juga: Alasan MTF Belum Mau Berikan Kredit ke Motor Listrik
Terutama jika jalan sempit dan atau harus masuk gang. Sehingga, spesifikasi truk tribal lebih cocok melintasi jalan pertambangan atau di pulau Sumatera.
“Kalau di daerah Jawa jarang ada yang ingin memodifikasi kendaraannya menjadi truk tribal. Hal itu karena faktor jalan tempat usaha yang tidak memungkinkan dilintasi truk besar. Dengan kondisi truk yang panjang sekali, truk seperti itu cuma bisa melintas di jalur tertentu sehingga resiko besar pasti ada, tentunya sopir harus lebih hati-hati,” kata Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.