KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan mobil Honda HR-V ditabrak dari belakang di jalan raya. Diduga HR-V tersebut ditabrak karena mengerem mendadak.
Dalam video yang diunggah akun Instagram, Dashcam Owners Indonesia, peristiwa tersebut terjadi di Malaysia. Penyebabnya ialah fitur Honda Sensing yaitu collition mitigation braking system (CMS) mendeteksi bahaya palsu.
"Honda Sensing mendeteksi bayangan sebagai obstacle sehingga mengaktifkan rem otomatis," tulis keterangan video dikutip Kompas.com, Selasa (16/5/2023).
"Honda Sensing-Collition Mitigation Braking System (CMBS) shadow false detection. Better turn off atau deteksi palsu bayangan. Lebih baik mati," tulis keterangan di badan video.
Baca juga: Ajak Jalan-jalan Toyota Agya Keliling Ibu Kota
View this post on Instagram
Dikutip dari laman resmi, honda-indonesia, CMS merupakan sistem keselamatan hasil pengembangan Honda, yang mampu memprediksi terjadinya tabrakan dan membantu operasi pengereman untuk melindungi penumpang dan mengurangi kerusakan pada kendaraan.
Sistem ini bekerja bersama E-pretensioner pada sabuk pengaman dengan menggunakan radar “millimeter-wave” untuk menentukan jarak dengan kendaraan di depan, kecepatan rata-rata kendaraan, serta memberikan peringatan audio-visual kepada pengemudi agar segera mengambil langkah pencegahan tabrakan.
"CMS juga dapat mengambil inisiatif untuk pengereman darurat saat kecelakaan dianggap akan terjadi," tulis penjelasan tersebut.
Baca juga: Indikator BBM pada LSUV Menyentuh Posisi E, Sisa Berapa Liter Lagi di Tangki?
Cara Kerja CMS Primary Warning Saat sistem mendeteksi resiko terjadinya tabrakan dengan kendaraan di depan, atau jika jarak kendaraan terlalu dekat dengan kendaraan lain di depannya, sebuah alarm akan berbunyi disertai dengan munculnya pesan “BRAKE” pada multi-information display yang terdapat di panel instrumen.
Pesan ini bertujuan agar pengemudi mengambil langkah pencegahan dengan mengurangi kecepatan mobil.
Kemudian Secondary Warning Jika kecepatan tidak berkurang dan jarak antar kendaraan semakin dekat, CMS secara otomatis mengaplikasikan pengereman ringan, sementara sistem E-pretensioner akan memberikan tarikan halus pada sabuk pengaman sebanyak dua atau tiga kali untuk memberikan peringatan lebih lanjut kepada pengemudi.
Baca juga: Pembeli Subaru BRZ Mayoritas adalah Loyalis
Jika pada tahap ini pengemudi menginjak rem, CMS akan mengaktifkan sistem Brake Assist untuk meningkatkan efek pengereman kendaraan.
Kemudian sistem juga mengaktifkan Collision Damage Reduction jika sistem memutuskan bahwa tabrakan tidak dapat dihindari, E-pretensioner akan mengencangkan sabuk pengaman dengan kekuatan yang cukup untuk menahan pengemudi tetap pada tempatnya.
Sistem ini lebih aman dibanding sistem pretensioner biasa yang baru bekerja saat tabrakan telah terjadi. CMS juga akan secara penuh mengaktifkan pengereman otomatis untuk mereduksi kecepatan mobil saat terjadi tabrakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.