JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan kondisi ban pecah di salah satu mobil. Diduga kuat ban tersebut meletus karena melihat kondisi ban kempis dan bagian sampingnya retak-retak.
Dalam video yang diunggah akun TikTok papahku76 hanya terlihat ban tersebut dipakai di salah satu mobil Toyota. Namun yang menarik ialah dugaan bahwa ban tersebut meledak diduga karena memakai ban vulkanisir.
Baca juga: Cara Menyalip Kendaraan yang Aman di Jalanan Sempit
@papahku76 JANGAN PERNAH PAKAI BAN VULKANISIR..???????????? BAHAYA JIKA PAKAI BAN VULKANISIR... #dangerous #bahaya #vulkanisirban #trending #viral #tiktok #???????????? #fyp #fyp? #fypage #fyp??viral #fypdongggggggg ? suara asli - PAPAH KU
"Meletus ya, kepanasan itu kali," kata salah satu orang di video, dikutip Kompas.com, Minggu (14/5/2023).
"Kan ini pakai nitrogen," kata salah satu lainnya.
"Masalahnya ini tambahan ini pak (vulkanisir)," ungkap lainnya.
Dalam penjelasan video juga kemudian menyalahkan ban vulkanisir yang dianggap berkualitas buruk.
"JANGAN PERNAH PAKAI BAN VULKANISIR..????????????BAHAYA JIKA PAKAI BAN VULKANISIR...," tulis keterangan video.
Baca juga: Klasemen Sementara Usai Sprint Race Perancis, Bagnaia Masih Kokoh
Untuk diketahui, vulkanisir atau melapis ulang ban lama dengan telapak baru yang masih tebal memang awam dilakukan pada ban bus atau truk, namun tidak pada mobil pribadi.
Pada bus dan truk ban vulkanisir biasa dipakai untuk untuk menghemat biaya operasional, mengingat biaya vulkanisir yang bisa 1/3 dari harga ban baru.
Lalu mengapa jarang ditemui vulkanisir pada ban mobil penumpang?
On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk. Zulpata Zainal menjelaskan, menurutnya ada saja ban kendaraan penumpang yang melakukan vulkanisir, tapi memang tidak sebanyak ban bus atau truk.
Baca juga: Hasil Sprint Race MotoGP Perancis 2023, Jorge Martin Juara Quartararo Jatuh
"Ada saja dan bisa kok, cuma mungkin nilai keekonomisannya kurang menarik untuk konsumen mobil penumpang," ucap Zulpata kepada Kompas.com, Senin (5/9/2022).
Menurut Zulpata, melakukan vulkanisir ban mobil penumpang biayanya beda tipis dengan membeli ban baru. Jadi daripada repot melakukannya, lebih baik beli saja yang baru.
"Iya sepertinya beda tipis (mobil penumpang), dibandingkan harga baru ban truk atau bus dengan vulkanisir bisa berlipat bedanya," kata Zulpata.
Zulpata menambahkan, vulkanisir ban memang tidak bisa dilakukan sembarangan.
Baca juga: PO Palala Luncurkan 2 Unit Bus Mewah Model Single Glass
Sebelum melakukan vulkanisir, kondisi ban harus dipastikan masih layak untuk digunakan. Hal ini seperti terlihat pada kondisi casing atau bagian dinding ban.
Jika kondisi dinding ban masih bagus dan kuat maka vulkanisir bisa dilakukan.
"Selain casing-nya memang mumpuni, sebelum dilakukan vulkanisir ada pemeriksaan casing juga," ucap Zulpata.
Mengingat saat vulkanisir ban, yang masih digunakan adalah bagian casing bannya saja. Sedangkan untuk telapak ban dilakukan penggantian total dengan yang baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.