Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baterai Motor Listrik Terbakar, Ini Alasan Tidak Bisa Padam Pakai Air

Kompas.com - 13/05/2023, 14:02 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tak bisa dipungkiri insiden baterai motor listrik meledak kerap terjadi, terutama di negara-negara yang sudah banyak menggunakan kendaraan listrik seperti Cina dan sebagainya.

Oleh sebab itu, konsumen harus paham kualitas baterai dan motor listrik yang dibeli. Jangan sampai mengesampingkan kualitas demi harga murah.

Awan Setiawan, Head of Division United E-Motor, mengatakan, penting bagi konsumen untuk memperhatikan kesehatan baterai motor listrik. Sebab baterai litium akan sangat berbahaya bila sudah terbakar.

Baca juga: Sensasi Fitur Cruise Control Saat Menjajal Mitsubishi Xpander

Ilustrasi motor listrik terbakarScreenshot Facebook Komal Khan Ilustrasi motor listrik terbakar

Seperti kejadian dalam video viral yang ramai belakangan ini, ketika baterai motor listrik meledak, haram hukumnya bila dipadamkan menggunakan air. Karena bukannya padam, api justru semakin membesar.

Awan menyarankan konsumen agar memadamkan menggunakan APAR khusus yang terbuat dari bubuk grafit atau sejenisnya.

“Tidak bisa dipadamkan dengan air, perlu pemadam khusus yang serbuk atau busa untuk memisahkan oksigennya. Saat pengecasan selalu di tempat yang aman dan jauhkan dari tempat yang mudah terbakar,” ujar Awan, kepada Kompas.com (13/5/2023).

Baca juga: Video Honda Brio Alami Kerusakan Cat Bodi akibat Paint Remover

“(Memadamkan dengan air) bahaya itu, baterai litium pakai bahan baku yang mudah terbakar jika ada kandungan airnya, makanya pabrik baterai harus kering tidak boleh udaranya lembab karena pabrik bisa meledak dan terbakar,” kata dia.

Menurutnya, kejadian baterai meledak atau terbakar bisa dipicu dari rusaknya cover baterai, yang menyebabkan udara masuk.

“Biasa kalau terjadi itu selnya rusak ada oksigen masuk mengoksidasi komponen litium. Kerusakan fisik berakibat thermal runaway,” ucap Awan.

“Kalau overcharging otomatis sel kembung dan terbuka berakibat oksigen masuk dan meledak. Sel harus kering tidak boleh ada oksigen, karena oksigen mengandung air,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau