Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal yang Bisa Menyebabkan Mobil Terbakar

Kompas.com - 26/04/2023, 18:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Akhir-akhir ini kerap terjadi kebakaran mobil baik saat digunakan atau pun ketika parkir. Kejadian tersebut sontak menarik perhatian banyak pihak, terutama bagi pengguna mobil.

Tentu saja, setiap pengguna tidak menginginkan kebakaran menimpa mobil kesayangan. Sehingga perlu diwaspadai apa penyebab kebakaran pada mobil agar dapat menghindarinya.

Berdasarkan informasi yang beredar, ada banyak penyebab mobil bisa mengalami kebakaran tanpa disengaja.

Baca juga: Mesin Overheat Bisa Bikin Mobil Terbakar?

Nissan Grand Livina terbakar disebabkan peredam panas yang sudah lapukTangkapan layar Nissan Grand Livina terbakar disebabkan peredam panas yang sudah lapuk

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, sebagian besar kebakaran mobil yang tidak disengaja disebabkan oleh sistem kelistrikan.

“Paling banyak dari kelistrikan, sebab kabel-kabel mobil sekarang tipis, dan soketnya berkumpul puluhan kabel, otomatis jika satu kabel over amper panasnya nempel ke kabel lain, tentu saja memicu lelehan karet pembungkus kabel dan mempermudah kebakaran terjadi,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Ibrohim mengatakan kabel yang terkumpul tersebut akan mempercepat proses korsleting. Sekering yang seharusnya menjadi pengaman, tidak cukup memutuskan arus listrik bila ada kabel banyak berkumpul.

Baca juga: Alasan Kenapa Mobil Listrik yang Terbakar Apinya Sulit Dipadamkan

Api membakar 4 unit mobil yang terparkir di salah satu objek wisata di Banjarbaru, Kalsel, Minggu (23/4/2023). Istimewa Api membakar 4 unit mobil yang terparkir di salah satu objek wisata di Banjarbaru, Kalsel, Minggu (23/4/2023).

“Sekering tidak akan langsung putus ketika kabel mulai meleleh karena terjadi short, jika sudah meleleh antar kabel, sekering baru putus, itu sudah tidak ada fungsinya lagi karena karet-karet dan plastik hanya akan memicu kobaran api,” ucap Ibrohim.

Untuk menghindari kebakaran, pabrikan cukup tegas memberikan peringatan bagi pengguna mobil untuk tidak memasang rangkaian listrik tidak standar, menurut Ibrohim. Tidak hanya berupa imbauan saja, bahkan warranty mobil baru bisa hangus jika ditemui ada rangkaian tidak standar terpasang di mobil.

Selain kelistrikan, perkara yang sering menyebabkan mobil terbakar adalah kebocoran pada saluran bahan bakar. Uap bensin yang bertemu dengan panas mesin sangat mudah memicu terjadinya kebakaran, apalagi sampai bertemu dengan percikan api dari sistem pengapian dapur pacu yang bermasalah.

Baca juga: Powerbank, Jadi Penyebab Suzuki Ignis Terbakar Saat Parkir

Api berkobar menghanguskan sebuah mobil di Jalan Tol Jakarta-Tangerang di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (24/3/2023). KOMPAS/RADITYA HELABUMI Api berkobar menghanguskan sebuah mobil di Jalan Tol Jakarta-Tangerang di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (24/3/2023).

Peredam panas yang sudah lapuk, akhir-akhir ini juga memicu kebakaran mobil saat digunakan. Tidak sedikit mobil-mobil sekarang ini menggunakan peredam panas dari bahan wool fiber, yang jika sudah lapuk akan menyerupai serabut tipis.

“Serabut tipis yang kering tersebut sangat mudah terbakar bila terkena panas mesin, atau bersentuhan dengan mesin yang panas seperti knalpot, bodi mesin khususnya bagian saluran asap pembuangan,” ucap Ibrohim.

Jadi, perkara yang kerap menyebabkan mobil terbakar tanpa disengaja adalah sistem kelistrikan yang tidak aman, saluran bahan bakar yang sudah bocor, dan peredam panas yang lapuk.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau