Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2023, 09:42 WIB

KLATEN, KOMPAS.com - Tetesan cairan di garasi kerap meninggalkan rasa penasaran pengguna mobil. Bahkan tak jarang bisa membuat khawatir, mengingat sejumlah jenis cairan di mobil merupakan elemen penting guna menunjang performa.

Tidak hanya performa yang berusaha dijaga oleh pengguna mobil, tapi keawetan komponen juga sering menjadi konsentrasi mereka. Hal itu wajar saja, sebab biaya perbaikan mobil tidak ada yang murah jika sampai mengalami kerusakan berat.

Sementara itu, beberapa jenis tetesan cairan ada yang termasuk kategori bahaya dan normal. Seperti tetesan air AC, itu normal karena memang ketika bekerja akan menghasilkan air sisa.

Baca juga: Jangan Panik, Ini Asal Tetesan Cairan di Kolong Mobil

Kebocoran oli mesin bisa dijadikan peringatan untuk segera memeriksa kondisi oli mesin.Kompas.com/Erwin Setiawan Kebocoran oli mesin bisa dijadikan peringatan untuk segera memeriksa kondisi oli mesin.

 

Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani Juni Siswanto mengatakan, ada bermacam jenis cairan yang bisa saja menetes di garasi mobil. Pengguna perlu mengenali jenis cairan tersebut dari beberapa indikator.

Langkah awal yang bisa dilakukan pengguna adalah memperhatikan karakter cairan yang bocor, karena karakter cairan pada mobil secara umum bisa dikenali lewat warna.

“Penyebab bocor itu beragam tergantung warna cairannya. Kalau warna cokelat kehitaman berarti oli mesin, merah atau oranye berarti oli transmisi, hijau berarti minyak rem, biru berarti coolant radiator, bening berarti air sisa AC,” ucap Juni dikutip dari Kompas.com, Sabtu (13/5/2023).

Baca juga: Normalkah Ada Tetesan Air AC dari Kolong Mobil?

Coolant yang rembes akan mengeringKompas.com/Erwin Setiawan Coolant yang rembes akan mengering

Juni mengatakan ada banyak jenis kebocoran, namun pengguna tidak perlu khawatir bila kebocoran tersebut masih dalam bentuk tetesan karena masih bisa dianggap sebagai kendala ringan.

“Sebetulnya aman-aman saja. Ada yang bocor, betul, cuma kalau hanya berupa tetesan-tetesan saja masih cukup aman,” ucap Juni.

Jenis kebocoran yang cukup sering dijumpai adalah oli. Hal ini juga disebabkan oleh banyak faktor, bisa karena usia seal yang sudah tua, lem nya sudah lapuk, bisa juga karena baut pembuangan yang sedikit longgar.

Baca juga: Cara Mudah Ketahui Kebocoran Oli Transmisi Mobil Matik

“Biasanya cuma karena sealnya kurang rapat, umum dijumpai di mobil-mobil yang sudah cukup berumur,” ucap Juni.

Juni menganjurkan pengguna untuk membawa mobil ke bengkel resmi untuk menghilangkan rasa khawatir tersebut. Terlebih lagi kebocoran memang tidak boleh dibiarkan begitu saja dalam waktu lama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com