Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Istilah Phantom Traffic di Jalan Tol

Kompas.com - 15/04/2023, 08:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Idealnya lajur kanan pada lajur bebas hambatan atau tol hanya untuk mobil yang hendak mendahului. Jika sudah atau kendaraannya melambat, harus segera kembali ke lajur asal.

Namun, sering kali pada beberapa ruas tertentu, kita menemui pengemudi yang berada di jalur cepat alias paling kanan tapi dengan kecepatan statis.

Bahkan, saat diberikan isyarat berupa membunyikan klason dan mengedipkan lampu, si pengemudi tetap tidak mau bergeser ke lajur tengah yang lambat.

Baca juga: Terjebak di Jalur Transjakarta, Pengendara Ini Bongkar Separator

Pengemudi inilah yang disebut dengan lane hogger. Prilaku mengemudi seperti ini sangat meresahkan dan membahayakan karena berpotensi membuat terjadi insiden kecelakaan beruntun.

Di samping itu, tidak jarang juga lane hoger mengakibatkan kondisi phantom traffic, yaitu keadaan ketika lalu lintas tiba-tiba terhenti atau melambat tanpa penyebab jelas.

Dilansir dari Instagram @infia_fact, fenomena ini juga disebabkan oleh interaksi antara pengemudi kendaraan bermotor, yang menciptakan gelombang kejut dan menyebabkan lalu lintas menjadi macet atau berhenti total.

Teknologi dan strategi seperti sistem kontrol kecepatan adaptif dapat membantu mengatasi fenomena ini. Pengemudi dan pihak berwenang harus bekerja sama untuk mengurangi phantom traffic.

Baca juga: Update Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by INFIA - Fact (@infia_fact)

Menurut Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, kalau dalam kasus kondisi Indonesia kondisi phantom traffic lebih sering terjadi karena para pengemudi gagal mempertahankan kecepatan sesuai aturan.

"Yang kedua, kebiasaan pengemudi mengisi ruang kosong tapi kecepatan dan respon nya lambat, jadi line nya stug," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (14/4/2023).

"Para pengemudi harus mempertahankan kecepatan yang konstan dan menghindari rem mendadak, guna meminimalisir phantom traffic dan menghindari risiko kecelakaan," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau