Salah satu komponen mobil yang kerap kali keliru dalam perwatannya yakni ban. Kekeliruan ini terkait isian yang digunakan, di mana pengguna kadang lupa dan tidak sengaja mencampur udara dengan gas nitrogen saat mengisi ban.
Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani menjelaskan, kendala ini kerap dijumpai saat mudik dan biasanya disebabkan karena kelupaan pengemudi.
“Misalnya sebelum berangkat mudik, si pengemudi mengisi angin dengan nitrogen. Selang beberapa waktu ketika ban mulai kurang angin, dia isi lagi yang baru tapi bukan dengan nitrogen, tapi angin biasa,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (13/4/2023).
Dia menjelaskan, mencampur udara dengan nitrogen untuk isian ban sangatlah tidak disarankan. Dua gas tersebut memiliki titik muai suhu yang berbeda dan apabila dicampur, suhu dalam ban menjadi tidak stabil.
“Karena suhu enggak stabil, ada risiko keselamatan juga. Ban bisa tiba-tiba pecah atau bahkan meledak,” kata dia
Baca juga: Jangan Campur Nitrogen dengan Udara Biasa pada Ban, Ini Dampaknya
3. PO ALS Luncurkan 2 Unit Bus Baru Pakai Bodi Berbeda
Masing-masing bus menggunakan bodi SR3 Panorama dan bodi Legacy SR2 HD Prime. Namun keduanya sama-sama ditopang oleh sasis dari Mercedes-Benz.
Secara tampilan eksterior, perbedaan kedua bus yang paling mencolok adalah bagian kaca depan bus. Bus PO ALS dengan balutan bodi SR3 Panorama menggunakan model kaca depan single glass.
Sementara itu bus dengan balutan Legacy SR2 HD Prime menggunakan kaca depan model double glass.
Kemudian area kaca samping pada bus tipe Legacy SR2 HD Prime diberi hiasan selendang berwarna kuning keemasan.
Baca juga: PO ALS Luncurkan 2 Unit Bus Baru Pakai Bodi Berbeda
4. Terjual 13.000 Unit, Chery Bakal Perluas Pasar Omoda 5
Menurut President PT Chery Sales Indonesia Shawn Xu, pencapaian Omoda 5 di pasar global menjadi kabar positif bagi Chery di tengah kondisi industri otomotif yang belum sepenuhnya menguat.
"Kami sangat bersyukur mendapatkan kepercayaan dari para konsumen, terutama untuk Omoda 5 yang menjadi produk global pertama kami. Hal ini menjadi dasar keyakinan CSI, bahwa Omoda 5 akan semakin kuat ke depannya," ucap Shawn, dalam keterangan resminya, Jumat (14/4/2023).
Untuk Indonesia sendiri, setelah harga pre-booking resmi diumumkan pada ajang IIMS 2023 beberapa waktu lalu, jumlah pemesanan SUV pesaing Honda HR-V yang mengusung mesin 1.500 turbo ini terus berkembang.
Berdasarkan update beberapa waktu lalu, CSI mengklaim pemesanan dari mobil yang mengusung konsep "Art in Motion" ini sudah tembus lebih dari 1.000 unit.
Menariknya, mayoritas pemesan merupakan masyarakat dari luar Jabodetabek. Untuk memenuhi hal itu, Chery juga bakal mengejar proses produksi Omoda 5 di Indonesia pada Mei mendatang.
Baca juga: Terjual 13.000 Unit, Chery Bakal Perluas Pasar Omoda 5