JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Jumat (14/4/2023) dini hari terjadi tabrakan beruntun di ruas Tol Semarang-Solo Km 487+600. Kecelakaan tersebut dikarenakan satu unit truk hilang kendali dan menabrak beberapa kendaraan di depannya.
Bukan cuma kendaraan yang sedang jalan, tapi juga truk yang sedang berhenti di bahu jalan tol ikut kena tabrak. Terlihat dari rekaman CCTV yang redaksi terima, terdapat deretan truk pembawa mobil dan tangki.
Terlihat truk yang hilang kendali tadi menabrak Isuzu Elf dahulu dan menabrak truk box yang sedang berjalan di lajur kiri.
Akibat tabrakan, Elf menabrak truk tangki di bahu jalan dan truk box sampai terguling ke samping setelah menabrak truk pembawa mobil.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo karena Truk Gagal Mengerem
Kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol Semarang-Solo tepatnya di KM 487+600 atau persis di timur rest area Km 487 Boyolali, Jawa Tengah, pada Jumat (14/4/2023) pagi.
Kalau berkaca dari kejadian tersebut, bahu jalan bukan tempat yang aman untuk berhenti. Walau sedang diam, ada saja kendaraan lain yang bergerak dan salah satunya bisa menjadi penyebab kecelakaan.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, bahu jalan memang bukan tempat untuk istirahat. Bahkan sudah ada aturannya kalau tempat tersebut cuma untuk kondisi darurat saja.
"Bahu jalan masih bagian dari jalan tetapi tidak untuk digunakan. Karena bagian dari jalan, maka tidak disarankan bersantai-santai atau berhenti di bahu jalan," ucap Sony kepada Kompas.com, Jumat (14/4/2023).
Baca juga: Ini Tekanan Udara Ban yang Tepat Saat Mobil Dipakai Mudik
Kemudian, Sony menjelaskan kalau bahu jalan berbahaya karena kebiasaan orang Indonesia. Masih sering ditemui pengemudi yang menyalip lewat bahu jalan, tentu makin berisiko terlibat tabrak belakang saat berhenti di bahu jalan.
Sony menyayangkan tindakan dari petugas di jalan tol yang tidak menertibkan orang yang berhenti di bahu jalan. Padahal kasus kecelakaan yang melibatkan kendaraan berhenti di bahu jalan sudah sering terjadi.
"Kenapa terkesan ada pembiaran? Harusnya pihak jalan tol malu dengan kondisi ini. Memang butuh kesadaran masing-masig dan ketegasan pihak pengelola," ucap Sony.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.