JAKARTA, KOMPAS.com - Mercedes Benz Axor Euro 4 sudah dirilis di Indonesia sejak Juni 2022. Truk yang jadi senjata Mercedes Benz di kelas entry level ini dibekali dengan sistem SCR untuk mencapai emisi gas buang yang sesuai.
SCR atau Selective Catalytyc Reduction ini merupakan sistem yang dipasang pada mesin, tepatnya di dekat exhaust. Jadi SCR menyemprotkan cairan Adblue atau urea yang bisa menurunkan kadar Nox dari asap knalpot.
Hasilnya, kadar emisi yang keluar dari knalpot bisa sesuai standar Euro 4. Tapi hasil yang maksimal tentu membutuhkan bahan bakar yang baik, untuk solar, harus punya Cetane number di atas 51 dengan sulfir di bawah 50 ppm.
Baca juga: Diambil Alih Indomobil, Pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang Tetap Beroperasi
Uji kemampuan off road dengan Mercedes-Benz Axor Euro 4
Lalu bagaimana jika Axor Euro 4 ini terpaksa menggunakan solar yang di bawah standar? mengingat laju truk tidak terbatas wilayah, mungkin saja di daerah tersebut tidak ada BBM yang direkomendasikan.
Faustina, Head of Product Management & Marketing PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) menjelaskan ketika Axor Euro 4 diisi dengan bahan bakar yang tidak sesuai, bisa pengatuh ke servis interval.
"Untuk servis, itu berdasarkan jarak tempuh kilometer atau hour (jam kerja truk). Axor Euro 4 50.000 Km untuk setiap kali diservis kalau menggunakan bahan bakar yang tepat," ucap Faustina kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Viral, Video Sejumlah Pengendara Motor Bongkar Separator Busway
Sedangkan kalau diisi dengan bahan bakar yang kurang sesuai, maka interval servisnya jadi lebih rapat. Jadi tidak sampai 50.000 Km atau lebih sering diservis.
"Jadi lebih rapat (interval servis) tapi masih dalam kondisi yang menurut kami sangat ekonomis. Ditambah fuel eficiency yang tidak maksimal," kata Faustina.
Faustina juga menjelaskan, Daimler sudah mengantisipasi truknya kalau terpaksa diisi dengan BBM yang tidak sesuai. Jadi sebelum Axor Euro 4 diluncurkan, disebarkan dahulu buletin servis ke seluruh diler.
"Sebelum launch kita kirim service bulletin ke diler. Seandainya di tengah jalan isi bahan bakar yang tidak direkomendasi, jadi ada step to do, tidak perlu khawatir, tapi jangan sering-sering, karena untuk darurat," ucap Faustina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.