Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Eco Driving, Cara Mengemudi Hemat BBM

Kompas.com - 02/04/2023, 08:21 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Keluhan masyarakat terkait borosnya konsumsi bahan bakar tidak pernah surut. Anehnya lagi, sebagian besar mereka yang mengeluh boros adalah mobil dengan kapasitas mesin kecil 1500-an cc.

Apalagi mobil-mobil tersebut sudah menggunakan teknologi modern, yang bisa menekankan pada efisiensi bahan bakar.

Jika konusmsi bahan bakar masih saja boros, rasanya percuma melakukan servis rutin ke bengkel. Tapi, jangan berprasangka buruk dulu, siapa tahu borosnya BBM ini disebabkan oleh kebiasaan pengemudi yang belum pas.

Baca juga: Pemula Jangan Belajar Mengemudi Didampingi Kerabat atau Orangtua

Impresi berkendara Honda WR-V di BaliKOMPAS.com/STANLY RAVEL Impresi berkendara Honda WR-V di Bali

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, masyarakat yang masih merasa konsumsi BBM untuk mobil modernya boros, bisa coba menerapkan eco driving, itu terbukti efektif.

“Pengendara perlu belajar eco driving, ini metode yang sebenarnya sudah lama ada, biasa digunakan oleh pengemudi yang profesional, jam terbangnya sudah lama dan dituntut bisa hemat BBM seperti sopir-sopir bus, travel dan lain-lain,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Minggu (2/4/2023).

Dia mengatakan eco driving bukan berarti mengemudi harus pelan, tidak boleh dengan kecepatan tinggi, tapi hanya membutuhkan penyesuaian saat memainkan pedal.

Baca juga: Bahaya Mendengarkan Musik dengan Volume Besar Saat Mengemudi

Kondisi arus lalu lintas di Jalan Raya Margonda pada hari pertama puasa, Kamis (23/3/2023).KOMPAS.com/M Chaerul Halim Kondisi arus lalu lintas di Jalan Raya Margonda pada hari pertama puasa, Kamis (23/3/2023).

“Kuncinya ada di pedal gas dan rem, ditambah kopling jika itu mobil manual, bila pengemudi bisa memahami prinsip kerja mesin dan transmisi, tugas selanjutnya adalah bagaimana bisa memanfaatkan BBM yang terpakai seoptimal mungkin,” ucap Ibrohim.

Menurut Ibrohim, penting sekali memikirkan bahan bakar yang sudah terbakar harus bisa menjadi tenaga atau dapat menambah angka jarak tempuh suatu kendaraan.

“Untuk mobil manual, penting sekali segera memindahkan gigi ke yang lebih tinggi tanpa harus menunggu putaran mesin tinggi, 2.500 rpm, pindah ke gigi yang lebih tinggi begitu saja sampai pada gigi yang paling besar,” ucap Ibrohim.

Baca juga: Gaya Mengemudi Orang Indonesia di Tiap Daerah Berbeda-beda

Lalu lintas di hari raya Nyepi 2023DOK. JASA MARGA Lalu lintas di hari raya Nyepi 2023

Selanjutnya, Ibrohim mengatakan penting memanfaatkan daya dinamis atau gaya dorong ketika mobil melaju, sehingga, perlu sesekali menurunkan bukaan pedal gas. Selain itu, perlu juga memanfaatkan engine brake saat mengurangi laju kendaraan.

Eco driving itu pasti memperhatikan jarak aman, ketika jarak cukup maka pengemudi tidak perlu mengerem pakai rem utama, itu sama saja menyia-nyiakan bahan bakar yang sudah terbakar, biarkan gaya dorong ini menambah angka jarak tempuh kendaraan,” ucap Ibrohim.

Apalagi, mobil-mobil modern sudah banyak yang dilengkapi dengan informasi konsumsi bahan bakar rata-rata di layar secara langsung. Sehingga pedal gas bisa dimainkan untuk meningkatkan efisiensinya ketika kecepatan sudah konstan.

Baca juga: Belajar dari Kejadian Mobil Tercebur ke Sungai, Jangan Mengemudi Saat Badan Tidak Sehat

Rata-rata konsumsi BBM Toyota Vios saat digunakan di jalur dalam kotaKOMPAS.com/Ruly Kurniawan Rata-rata konsumsi BBM Toyota Vios saat digunakan di jalur dalam kota

“Dengan menaik turunkan gas dengan pelan agar seimbang antara kecepatan dan konsumsi rata-rata langsung (current) yang tertera di layar, sesuaikan kecepatan maksimal dengan memperhitungkan konsumsi BBM yang paling irit” ucap Ibrohim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com