BANDUNG, KOMPAS.com - PT MG Motor Indonesia mengklaim sampai saat ini penerimaan atau animo dari masyarakat terhadap seluruh produk kendaraan bermotor yang ditawarkan oleh perseroan sangat positif.
Bahkan mobil listrik terbarunya, yaitu MG4 EV telah mencapai 1.000 pemesanan hanya dalam kurun waktu satu bulan saja. Padahal kuota distribusi awal tahun ini hanya 100 unit.
Meski begitu, MG Indonesia belum mau membuat pabrik perakitan di Tanah Air dalam waktu dekat. Sebab, masih banyak aspek yang menjadi perhatian seperti memastikan bahwa tren tersebut bisa konsisten.
Baca juga: Diklaim Dapat Respons Positif, MG Masih Merahasiakan Harga MG4 EV
"Sebenarnya pada saat masuk di 2020, kita punya long term plan. Tapi suddenly kita masuk ke Indonesia dengan 'tamu' yang tidak diundang yaitu Covid-19. Dua tahun kita melakukan re-modification plan," kata Arief Syarifudin, Marketing and PR Director MG Motor Indonesia saat ditemui di Bandung, Rabu (29/3/2023).
"Kalau misalnya demand seperti saat ini terus-menerus terjadi ke MG, tidak menutup kemungkinan apa yang sudah kita re-plan tadi untuk direalisasikan," ujar dia lagi.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), performa penjualan MG secara tahunan memang belum konsisten. Selama 2020 misal, perseroan hanya bisa membukukan penjualan ritel 313 unit.
Angka itu memang cukup wajar mengingat pasar sedang anjlok 44 persen dari 1.045.717 unit jadi 578.321 unit. Sementara di periode sama, MG baru menjalani tahun pertamanya.
Memasuki tahun 2021, dengan produk yang semakin banyak seperti MG HS, MG ZS, sampai MG5 GT, penjualan meningkat drastis menjadi 1.010 unit. Tapi tahun lalu, melambat lagi sampai 12,9 persen jadi 959 unit.
Baca juga: MG Indonesia Mau Fokus Jualan Mobil Listrik
Beriringan dengan kinerja tahunan tersebut, Arief menyatakan bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia mengenai perencanaan jangka panjang.
"Butuh proses untuk sampai ke sana (pembuatan pabrik). Tapi sampai sekarang, ada beberapa diskusi dengan government untuk bisa terealisasi dengan cepat," ucap Arief.
"Perkembangannya terus positif. Demand-nya cukup menarik terhadap portfolio yang kita lempar ke pasar. Kalau tidak ada halangan, bisa memungkinkan," kata dia lagi.
Sebelumnya, Sales and Network Director PT MG Motor Indonesia, Rendi Radito mengatakan, bahwa pihaknya sudah sempat bertemu dengan pemerintah untuk berbincang lebih jauh mengenai pendirian pabrik manufaktur.
Baca juga: Transaksi Tol Nirsentuh Bakal Diuji Coba Juni 2023
Tetapi memang dalam tahap awal bisnis di Tanah Air, perseroan mengandalkan skema impor kendaraan lebih dahulu untuk bisa melihat pergerakan pasar serta produk apa saja yang sekiranya diminati.
“Kami sudah ada roadmap, ada tahapan-tahapan. Pertama memang impor, dan berikutnya ikut arahan pemerintah. Setelah melewati berbagai kendala, akhirnya kami memutuskan melanjutkan rencana kami untuk berinvestasi di Indonesia,” ucap Rendi.
“Intinya yang pertama, konsumen bisa menerima layanan produk dan hal-hal yang relate dengan apa yang mereka butuhkan dan rasakan nantinya lewat produk MG,” ucap Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.