Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Bus PO ALS Libas Tanjakan Batu Jomba, Ban Depan Sampai Naik

Kompas.com - 28/03/2023, 19:01 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bus dari perusahaan otobus (PO) ALS selalu menyita perhatian banyak orang lewat sejumlah aksi teknik berkendara yang tidak biasa.

Bahkan, baru-baru ini kembali viral video bus PO ALS yang menunjukkan jika bus ini seolah terombang ambing saat melintasi jalan Tanjakan Batu Jomba, Sumatera Utara.

Dalam cuplikan video yang di unggah oleh akun Instagram @videobusindonesia_ tersebut, bus nampak lompat ke kanan dan ke kiri saat melintasi jalan kecil dan tidak rata.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan jika dalam kondisi tersebut bus terlalu memaksakan diri, padahal di Tanjakan Batu Jomba terkenal menjadi jalan ekstrem.

Baca juga: Selis yakin Bisa Jualan 20.000 Unit Motor Listrik Subsidi

“Tanjakan Batu Jomba ini memang lagi viral di medsos, banyak yang kecelakaan. Namun tidak tahu banyak yang memaksakan diri atau memang tidak ada jalur alternatif seharusnya menjadi perhatian dari pemda,” kata Sony kepada Kompas.com, Selasa (28/3/2023).

Sony juga mengatakan, kondisi bus seperti ini belum disebut sebagai jumping namun ekstrim manuver atau bodi lifting. Biasanya, fenomena seperti kerap disebabkan sopir merasa kendaraan canggih, baru atau tuntutan sampai tujuan dengan segera menjadikan pengemudi suka memaksakan diri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Video Bus Indonesia (@videobusindonesia_)

 

“Kembali lagi masalah bus tersebut tidak disarankan pengemudi memaksakan kendaraanya dengan mengabaikan keselamatan penumpangnya. Kebiasaan ini menjadi jelek ketika si sopir berhasil lolos karena besok-besok dia akan merasa bisa tapi belum tentu lolos bahkan sampai terjerembab,” kata Sony.

Baca juga: Keunggulan Coolant daripada Air Biasa untuk Pendingin Mesin

Sony menyarankan, bagi pengemudi bus yang melintasi jalan ini memerlukan pengamatan cermat dan dengan keputusan yang benar. Cara ini lebih aman daripada memaksakan yang dirasa aman, jadi perhitungannya harus benar-benar matang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau