Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Motor Listrik ION Mobility Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 12/03/2023, 10:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comION Mobility merupakan salah satu merek motor yang baru terjun di pasar Indonesia. Merek asal Singapura ini pertama kali hadir di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 dengan debut motor ION M1-S.

Di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 lalu, ION terus penertasi pasar Indonesia dengan membawa motor yang sama yakni M1-S namun dengan pilihan warna yang baru, yakni Stratus White.

Baca juga: Viral, Debu Merapi Mulai Menutupi Jalan, Pahami Etika Berkendara Aman

James Chan, pendiri dan CEO ION Mobility, mengatakan, dia mulai mendirikan ION pada akhir 2019 setelah bekerja di Indonesia. Dia sadar bahwa Indonesia punya potensi besar dalam hal pasar motor listrik.

Ion Mobility M1-S di IIMS 2023KOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Ion Mobility M1-S di IIMS 2023

Saya memulai ION Mobility pada akhir 2019 setelah keluar dari perusahaan Fintech di Indonesia," kata Chan dalam wawancara khusus Kompas.com, belum lama ini.

"Selama berada di Vietnam dan Indonesia pada tahun sebelumnya, saya memperhatikan peningkatan secara signifikan terhadap sosial-ekonomi dan budaya dari sepeda motor bagi konsumen Asia Tenggara," ujar dia.

"Saya juga menyadari upaya awal Indonesia untuk mempromosikan industri nikel dan EV melalui regulasi yang kerap berkembang, hal ini membuat saya semakin percaya diri," ungkap Chan.

Baca juga: DAMRI Sediakan Bus Perintis di Nabire Papua Tengah, Tarif mulai Rp 10.000

motor listrik Ion Mobility M1-5Janlika Putri/ Kompas.com motor listrik Ion Mobility M1-5

Indonesia merupakan pasar terbesar ke-3 di dunia dengan rata-rata 6 hingga 6,5 juta unit motor baru setiap tahun. Serta pengguna sepeda motor tertinggi di Asia Tenggara, yaitu 112 juta dari 200 juta pengguna motor di kawasan ini.

"Kami melakukan riset pasar yang ekstensif terlepas pandemi melanda dan melihat potensi yang sangat besar Indonesia sebagai pasar pertama kami yang dapat memberikan dampak signifikan," ujar Chan.

"Melewati itu semua, saya dan tim menyadari kurangnya brand mobilitas listrik yang memenuhi solusi untuk kebutuhan Asia Tenggara," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau