JAKARTA,KOMPAS.com - Kejahatan kembali marak mengincar pengendara saat malam hari. Pelaku melancarkan aksi karena kondisi jalan sepi dan tidak banyak orang beraktivitas.
Saat beraksi, pelaku mengincar barang-barang berharga yang dibawa korban. Mereka menggunakan senjata tajam untuk melukai hingga menghabisi nyawa pengendara yang melawan.
Contoh seperti peristiwa yang terjadi di Yogyakarta. Belum lama ini dihebohkan dengan aksi Klitih yang melakukan aksi kejahatan kepada pengguna jalan lain.
Kejadian itu, membuat warga resah dan meminta petugas kepolisian berpatroli mengamankan pelaku kejahatan. Kondisi tersebut, menimbulkan ketakutan bagi sebagian orang untuk beraktivitas saat malam hari.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, persiapan diri menghadapi segala kemungkinan darurat yang terjadi, memudahkan pengendara mengambil keputusan matang.
"Tetap safety, ingat era digital kan canggih. Kita jalan kemana pun yang penting alat komunikasi stand by. Siapkan layanan darurat, jika kondisi sangat urgent, segera minta bantuan ke pihak keamanan," kata Sony.
Baca juga: Marak Lagi Kasus Begal, Hati-hati Berkendara di Jalan Sepi
Begitu menghadapi kondisi darurat, Sony mengatakan, pengendara jangan sampai berhenti. Pelaku kejahatan menjadi mudah beraksi dan memperkecil peluang pengendara untuk menyelamatkan diri.
Untuk pengemudi mobil, Sony menyarankan, bila dihalangi oleh pelaku kejahatan jangan terprovokasi. Sebaiknya dibiarkan, dan bila sangat terdesak, langkah antisipasinya dengan mencari perhatian kepada pengguna jalan lain atau orang-orang di sekitar.
"Berikan kode bunyi klakson atau berteriak minta tolong jika memang sangat mendesak. Dengan kondisi itu, orang lain akan sadar ada bahaya," katanya.
Khusus pengendara roda dua, Sony mengingatkan, jangan pernah berkendara seorang diri karena memancing niat pelaku kejahatan. Terlebih bagi wanita, alangkah baiknya mengajak orang lain guna menghindari hal-hal yang tak di inginkan.
Baca juga: Biker Wanita Berkendara di Malam Hari, Perhatikan Hal Ini
"Ketika sendirian risikonya besar, di jalan ada apa-apa siapa yang mau menolong? Apalagi wanita, paling tidak mencegah lebih baik daripada menunggu sampai ada kejadian. Bila tidak penting, ditunda lebih baik. Prinsipnya prioritas, mana yang lebih di dahulukan dipertimbangkan urgensinya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.